KBR, Banyuwangi- Ratusan ekor sapi dari Nusa Tenggara Barat (NTB) dikirim ke sejumlah daerah di Pulau Jawa, melalui Pelabuhan Tanjungwangi, Banyuwangi, Jawa Timur. Pengiriman dilakukan menjelang Iduladha, yang akan dirayakan pada Minggu, 10 Juli 2022.
Kepala Kantor Kesyahbadaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas III Tanjungwangi, Benyamin Ginting mengklaim, 900-an ekor sapi dari NTB itu telah menjalani pemeriksaan dokumen dan dipastikan sehat.
"Ini di tahun ini, sampai dengan kapal yang hari ini, itu jumlahnya 994 sudah 4 kali masuk ke sini," ujar Benyamin Ginting, Selasa, (5/7/2022).
Kata dia, ratusan sapi itu akan diperiksa kembali sebelum dikirim ke sejumlah daerah. Pemeriksaan dilakukan untuk mengantisipasi dan memastikan tidak ada sapi yang terinfeksi penyakit mulut dan kuku (PMK). Sebab, saat ini penyebaran PMK di Pulau Jawa masih cukup tinggi.
Di Jawa Timur misalnya, menurut data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), ada lebih dari 133.460 ekor ternak tertular PMK per 1 Juli 2022.
"Kemudian mekanismenya tentunya memang harus sesuai dengan prosedur yang ada, misalnya dari pelabuhan pemberangkatan harus clear, termasuk dari teman-teman karantina hewan tentu melakukan proses di sana sesuai SOP mereka," ujar Benyamin.
Baca juga:
Kepala Kantor Kesyahbadaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas III Tanjungwangi, Benyamin Ginting memperkirakan, jumlah sapi yang dikirim dari NTB diprediksi akan terus bertambah.
Berdasarkan pengalaman tahun-tahun sebelumnya, puncak pengiriman ternak biasanya terjadi pada H-5 Iduladha. Untuk itu, KSOP telah menyiapkan petugas tambahan untuk melakukan pemeriksaan kelengkapan dokumen pengiriman ternak.
"Kalau sudah clear, maka sapi itu oleh si pemilik baru bisa dikapalkan," imbuhnya.
Kata dia, untuk mengantisipasi wabah PMK, semua prosedur pengiriman ternak harus dipatuhi. Tujuannya untuk mencegah dan meminimalisir penyebaran PMK.
Editor: Sindu