BERITA

Ribuan Warga Mengungsi Pascarusuh di Yalimo

"Lokasi yang dijadikan pengungsian sementara bagi warga, yakni kantor koramil, kodim, polres, dan gereja."

Arjuna Pademme

Ribuan Warga Mengungsi Pascarusuh di  Yalimo
Ilustrasi warga Papua mengungsi.

KBR, Jayapura- Ribuan warga Kabupaten Yalimo, Papua mengungsi ke berbagai lokasi yang dianggap aman. Hal itu dilakukan setelah massa yang ada di sana mengamuk dan membakar sejumlah bangunan milik pemerintah, Selasa sore (29/6/2021). Lokasi yang dijadikan pengungsian sementara bagi warga, yakni kantor koramil, kodim, polres, dan gereja.

Kapolda Papua, Mathius Fakhiri mengklaim kondisi di Yalimo kini mulai terkendali. Namun, aparat keamanan tetap mewaspadai kemungkinan terjadinya benturan antar-kelompok masyarakat di sana.

Kapolda mengaku, telah bertemu dengan pasangan calon bupati-wakil bupati Yalimo, untuk menenangkan aksi pendukungnya, yang diduga melakukan pembakaran.

"Saya tadi meminta kepada Kapolres untuk memanfaatkan bangunan kepolisian, baik pospol, polres, bangunan koramil untuk mengungsikan khususnya masyarakat pendatang. Dan saya minta juga kepada Kapolres untuk menggunakan para anggota yang punya hubungan dekat dengan para tokoh tokoh yang di atas dekati terus, supaya tidak melakukan hal hal yang dapat merugikan bahkan mungkin nanti ada korban jiwa," kata Mathius D Fakhiri, Kamis(1/7/2021).

Kapolda Papua, Mathius D Fakhiri menyatakan aparat keamanan terus berupaya meredam situasi di Yalimo, agar kondisi di sana secepatnya pulih dan tak ada aksi susulan. Selain itu, Mathius akan segera berangkat ke Yalimo, guna memimpin langsung penyelesaian masalah. Sebab menurutnya, jika tidak disikapi secara hati-hati berpotensi terjadi bentrok antar-kelompok warga. Potensi itu ada, lantaran kedua pasangan calon bupati dan wakil bupati Yalimo, merupakan anak asli daerah setempat.

Dandim 1702/Jayawijaya, Arif Budi Situmeang mendukung langkah Polri memberikan perlindungan kepada warga Yalimo. Dandim menyebut jumlah warga yang mengungsi sementara ke beberapa lokasi mencapai 1.146 orang.

Amuk Massa Dipicu Putusan MK

Sebelumnya, massa yang diduga pendukung pasangan calon bupati dan wakil bupati Yalimo, Papua membakar sejumlah bangunan milik pemerintah di Elelim, Ibu Kota Yalimo pada Selasa sore (29/6/2021).

Kapolda Papua, Mathius D Fakhiri mengatakan amuk massa diduga berkaitan putusan Mahkamah Konstitusi (MK) tentang sengketa pilkada Yalimo, yang dibacakan pada hari yang sama.

Dalam putusannya, MK membatalkan hasil PSU Yalimo, dan memerintahkan KPU melaksanakan pemungutan suara ulang. MK juga mendiskualifikasi Calon Bupati Erdi Dabi karena dinilai tidak memenuhi syarat.

Namun, MK memberi kesempatan kepada Calon Wakil Bupati, Jhon Wilil mencalonkan diri sebagai bupati atau wakil bupati, berpasangan dengan calon lain selama memenuhi syarat.

"Putusan MK yang dilihat masyarakat sangat berlainan dengan apa yang mereka lihat hasil PSU. Ya kita sangat sayangkan masyarakat bertindak anarkis sehingga bisa terjadi beberapa bangunan yang berkaitan dengan pemerintah itu dibakar, termasuk kantor KPU dan Bawaslu," kata Mathius D Fakhiri, Rabu (30/6/2021).

Amuk massa di Yalimo tidak hanya menyasar kantor KPU dan kantor Bawaslu setempat, mereka juga membakar Kantor Badan Pemberdayaan Masyarakat Kampung, gedung Bank Papua dan sejumlah kios warga di sana.

Editor: Sindu Dh

  • Kabupaten Yalimo
  • Papua
  • Sengketa Pilkada
  • Mahkamah Konstitusi
  • Polda Papua
  • KPU
  • Rusuh Pilkada
  • Warga Mengungsi

Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!