KBR, Jakarta - Badan Penanggulangan Lumpur Sidoarjo (BPLS) akan membangun tanggul pengaman atau bundwall sepanjang 2 kilometer di sekitar titik 67, Desa Gempolsari Kecamatan Tanggulangin, Sidoarjo, Jawa Timur.
Bundwall merupakan tanggul yang memiliki parit di bagian dalam, di mana saluran itu langsung terhubung ke drainase pembuangan. Menurut Juru Bicara BPLS, Hengky Listria Adi, tanggul pengaman ini dibangun untuk mengantisipasi meningkatnya debit lumpur akibat hujan.
"Target sih gini, itu kita antisipasi daerah yang (rawan bencana) sepertinya halnya hari ini ya, terdiri dari RT 11, RT 12, RT 13. Kita antisipasi dari ketiga RT itu kita lakukan dulu," papar Hengky Listria Adi kepada KBR, Minggu (3/7/2016).
Ia pun memastikan, pengerjaan tanggul ini bakal rampung usai lebaran ini. Itu sebab, BPLS juga menyiapkan pompa di titik-titik rawan genangan untuk mengalirkan lumpur menuju drainase yang berakhir di Kali Porong. Upaya ini dilakukan lantaran tingginya debit hujan dan intensitas semburan yang lebih tinggi dari biasanya.
Dengan begitu, proses pengerjaan bundwall tak terhambat cuaca.
"Kalau kemarin sih udah masang patok sih. Mungkin, kalau besok nggak ada hujan dan cuaca mendukung, kita akan jalan secepatnya. Sebelum lebaran bundwall itu sudah tersedida dan terpasang. (Bundwall itu terpasang) sampai dengan arah ke timur," ujarnya.
Sementara sebagian besar kerusakan pada tanggul yang jebol di titik 67 Desa Gemposari, kata dia, telah diperbaiki.
Pada Kamis (30/6/2016) lalu, permukiman warga di wilayah Gempolsari, Kecamatan Tanggulangin, mendadak kebanjiran. Awalnya, warga mengira luapan air itu hanya sementara. Namun, volume air bertambah besar. Ternyata, sumber air tersebut terjadi karena tanggul lumpur Lapindo jebol setelah hujan deras mengguyur. Kolam penampungan lumpur tidak mampu untuk menampung air hujan.
Editor: Nurika Manan