BERITA

Gunung Raung Terus Semburkan Asap Kelabu

"Abu setinggi 1.500 meter membuat puncak gunung tertutup. "

Hermawan Arifianto

Gunung Raung Terus Semburkan Asap Kelabu
Gunung Raung dari Jampit (20/7/2015). Foto: Friska Kalia KBR

KBR, Banyuwangi - Gunung Raung di Jawa Timur masih terus menyemburkan asap tebal. Abu setinggi 1.500 meter dari bibir kawah itu membuat puncak gunung yang berada di perbatasan Kabupaten Banyuwangi, Jember dan Bondowoso itu tertutup kabut.

Kepala Subbidang Pengamatan dan Penyelidikan Gunung Api Wilayah Barat, Hendra Gunawan mengatakan, aktivitas vulkanis Gunung Raung masih fluktuatif. Gempa tremor masih terus terjadi meski ada kecendrungan menurun. Menurut Hendra, Ketika gempa tremor masih terjadi, semburan abu akan terus terjadi.

“Dua hari belum ada perubahan, 26 milimeter masih itu ada lontaran pijar keluar malam itu nyah. Suara gemuruh masih ada? Kalua kea rah pos pemantauan Gunung Api tidak terdengar hanya yang diutara yang terdengar. Ya masih tinggi, tapi juga masyarakat tidak perlu panic tenang saja,” kata Hendra Gunawan, Selasa (21/7/2015).

Hendra Gunawan menambahkan, berdasarkan pengamatan kegempaan, gempa tremor masih terjadi dengan amplitudo 5- 32 milimeter dan dominan di angka 26 milimeter.  Selain itu pada malam hari, cahaya api juga masih tampak di atas kawah.

Sementara itu, embusan asap dan abu Gunung Raung sejak Senin (20/7/2015) mengarah ke timur laut dan lebih condong ke utara. Status Gunung Raung di perbatasan Kabupaten Jember, Bondowoso, dan Banyuwangi, Jawa Timur, meningkat dari Waspada (level II) menjadi Siaga (level III).

Gunung Raung dinaikkan menjadi Siaga mulai 29 Juni 2015 pukul 9.00 WIB karena aktivitas kegempaannya mengalami peningkatan. Dengan meningkatnya status Gunung Raung Ini PVMBG merekomendasikan tidak ada aktifitas manusia di radius 3 kilometer dari puncak gunung.


Editor : Sasmito Madrim

  • Gunung Raung
  • hujan abu
  • abu vulkanik
  • gempa tremor

Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!