BERITA

Gemuruh Raung Menggetarkan Tanah dan Rumah Warga

"Sebelumnya warga hanya tahu gunung setinggi 3.332 mdpl yang berada di belakang rumah mereka, hanya mengeluarkan asap saja tanpa suara gemuruh."

Friska Kalia

Gemuruh Raung Menggetarkan Tanah dan Rumah Warga
Potret perumahan warga di Desa Jampit, Kecamatan Sempol dengan latar belakang Gunung Raung yang sedang mengeluarkan asap, Sabtu (18/7/2015). Foto: Friska Kalia KBR

KBR, Bondowoso- Meningkatnya aktivitas Gunung Raung yang berada di perbatasan tiga Kabupaten yakni Bondowoso, Jember, dan Banyuwangi sejak sebulan terakhir, menjadikan suasana Desa Jampit, Kecamatan Sempol menjadi tak biasa.

Sejumlah warga yang ditemui KBR mengaku aktivitas Gunung Raung kali ini berbeda dengan yang sebelumnya pernah terjadi. Salah seorang tokoh masyarakat, Nursasih mengatakan, gemuruh Gunung Raung kali ini cukup keras sehingga mampu menggetarkan tanah dan rumah warga. Padahal, sebelumnya warga hanya tahu gunung setinggi 3.332 mdpl yang berada di belakang rumah mereka, hanya mengeluarkan asap saja tanpa suara gemuruh.

“Sebenarnya warga disini sudah terbiasa dengan suara raung. Melihat asap keluar dari gunung juga sudah biasa. Sampai - sampai kaca bergetar seperti mau pecah karena gemuruh Gunung Raung,” kata Nursasih kepada KBR beberapa waktu lalu.

Diakui Nursasih, dirinya dan warga sekitar cukup takut dengan suara yang terkadang terdengar sampai 1 jam lamanya. Namun, hampir seluruh warga Desa Jampit percaya, Gunung Raung tidak akan membahayakan mereka.

“Kalau takut ya pasti takut. Apalagi kalau malam, sering tidak bisa tidur. Hanya saja, kami pasrah, kami tahu Gunung Raung tidak akan menyakiti kami,” paparnya.

Kesaksian lain juga dituturkan Misjoto saat KBR berkunjung ke kediamannya. Menurut Misjoto, sejak dirinya masih kecil, hingga saat ini telah memiliki dua orang putra, Gunung Raung memang selalu mengeluarkan suara gemuruh. Namun, gemuruh di awal tahun 2015 lalu disertai dengan asap dan juga api.

“Sejak 1992 gunung itu cuma mengeluarkan asap. Tapi tahun 2015 ini mengeluarkan asap dan api. Sejak zaman nenek saya warga di sini sebenarnya sudah terbiasa,” ungkapnya.

Perbedaan gemuruh gunung inilah yang memotivasi warga Desa Jampit menggelar Rokatan (Selamatan) pada awal tahun lalu. Dikatakan Misjoto, Rokatan ini merupakan acara doa bersama supaya warga Jampit diberi keselamatan dan Gunung Raung menjadi tenang.

Desa Jampit yang berada di Kecamatan Sempol merupakan salah satu desa yang berada paling dekat dengan Gunung Raung. Tercatat jarak antara desa ini dengan raung hanya sekitar 7 km saja. Meski begitu, desa ini ternyata tidak masuk dalam daftar Kawasan Rawan Bencana (KRB) yang dirilis Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bondowoso.

Editor: Dimas Rizky

  • Gunung Raung
  • BPBD Bondowoso
  • Kawasan Rawan Bencana (KRB)
  • Erupsi Gunung Raung

Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!