NUSANTARA

Pemudik di Terminal Cicaheum Bandung Capai 5000 Orang Lebih

"KBR, Bandung - Terminal Cicaheum Bandung mengklaim sebanyak 5.047 pemudik yang menumpangi 190 bus diberangkatkan melakukan perjalanan mudik menuju Jawa Tengah pada 3 hari menjelang hari raya lebaran."

Arie Nugraha

Pemudik di Terminal Cicaheum Bandung Capai 5000 Orang Lebih
pemudik, cicaheum, bandung


KBR, Bandung - Terminal Cicaheum Bandung mengklaim sebanyak 5.047 pemudik yang menumpangi 190 bus diberangkatkan melakukan perjalanan mudik menuju Jawa Tengah pada 3 hari menjelang hari raya lebaran. Jumlah itu merupakan catatan dari petugas terminal dari jam 08.00 - 20.00 WIB tanggal 25 Juli 2014.

Menurut Kepala Terminal Cicaheum Bandung, Abdul Haris jumlah pemudik itu merupakan hasil sementara yang berhasil diberangkatkan.

"Pada intinya untuk pelayanan arus mudik di Terminal Cicaheum lancar dan tersedia bus - bus reguler untuk semua jurusan. Terutama untuk wilayah Jawa Tengah ada sedikit peningkatan dibandingkan dengan hari - hari biasa dan untuk semua bus jurusan juga bus - bus tersedia. Dan untuk jurusan yang lain juga sudah kelihatan tidak nampak untuk calon penumpangnya. Jadi bus yang numpuk sekarang," ujarnya kepada KBR (25/7).

Abdul Haris mengatakan belum mengetahui puncak mudik yang terjadi di terminal itu. Sebab kata Haris, pada waktu kemarin atau empat hari jelang lebaran, jumlah penumpang mencapai 7.849 dengan keberangkatan bus sebanyak 289 unit.

Kepala Terminal Cicaheum menyebutkan jika dibandingkan dengan arus mudik 2013, jumlah penumpang dan bus yang diberangkatkan menurun. Berdasarkan catatan tahun lalu, pada empat hari jelang lebaran jumlah pemudik mencapai 9.476 orang yang menumpang 338 bus. Sementara untuk tiga hari jelang lebaran jumlah pemudik mencapai 10.121 orang yang menumpang 352 bus.


Editor: Luviana

  • pemudik
  • cicaheum
  • bandung

Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!