NUSANTARA

Buruh Minta KPU Umumkan Lembaga Survei Ilegal

"KBR, Bandung - Sejumlah organisasi buruh yaitu SBSI 1992, Gaspermindo, SPN, KSBSI, SPBSI yang tergabung dalam Aliansi Rakyat Merdeka meminta Komisi Pemilihan Umum (KPU) mengumumkan lembaga survei ilegal Pilpres."

Arie Nugraha

Buruh Minta KPU Umumkan Lembaga Survei Ilegal
KPU, survei, buruh

KBR, Bandung - Sejumlah organisasi buruh yaitu SBSI 1992, Gaspermindo, SPN, KSBSI, SPBSI yang tergabung dalam Aliansi Rakyat Merdeka meminta Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) Jawa Barat mengumumkan lembaga survei ilegal Pilpres.

Permintaan itu dipicu oleh adanya pesan pendek dari nomor pelayanan tertentu terhadap buruh yang berisi kalimat klaim kemenangan terhadap salah satu kubu calon presiden.

Menurut juru bicara Aliansi Rakyat Merdeka Jawa Barat, Ajat Sudrajat permintaan kepada KPU itu untuk mencegah adanya unjuk rasa besar - besaran akibat rasa kesal buruh yang menerima pesan singkat kemenangan salah satu kubu Capres.

"Ada beberapa server yang masuk tanpa nama, tanpa tuan tapi memang menggerakkan.  Didalamnya ada provokasi. Artinya mereka sudah mendeklarasikan bahwa pasangan mereka sudah menang apapun hasilnya melalui quick count atau exit poll. Jadi ini memang sangat - sangat meresahkan apalagi di kalangan industri. Beberapa teman sering banyak mengadu kepada kami harus bersikap seperti apa dan jawab seperti apa. Saya bilang tahan diri saja kita akan menjaga supaya tetap kondusif," ujarnya di kantor KPU Jawa Barat, jalan Garut, Bandung (15/7).

Ajat menyebutkan permintaan lain buruh kepada KPU adalah tetap bersikap netral dan menyetujui simpatisan kedua kubu menghadiri untuk mengawal perhitungan suara di tingkat PPK dan KPUD.
Aliansi buruh tersebut menyatakan akan mengerahkan anggotanya keseluruh PPK dan KPUD untuk mengawasi tahapan rekapitulasi perhitungan suara Pemilu presiden 2014.


Editor: Luviana

  • KPU
  • survei
  • buruh

Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!