NUSANTARA

Kutai Timur Bangun Ribuan Rumah untuk Warga Miskin

"Asisten Kesejahteraan Rakyat (Kesra) Kutai Timur (Kutim) Mugeni mewanti-wanti camat untuk cermat dalam penentuan peruntukan Rumah Layak Huni (RLH). Ia meminta, penerima RLH memang layak mendapat, bukan yang berpenghasilan besar."

radio gema wana prima

Kutai Timur Bangun Ribuan Rumah untuk Warga Miskin
kutai timur, rumah, warga miskin

KBR68H, Kutai Timur - Asisten Kesejahteraan Rakyat (Kesra)  Kutai Timur (Kutim) Mugeni mewanti-wanti camat untuk cermat dalam penentuan peruntukan Rumah Layak Huni (RLH). Ia meminta, penerima RLH memang layak mendapat, bukan yang berpenghasilan besar.

Jika ada penyimpangan dan terindikasi melibatkan aparat desa dan camat, ia mengaku tidak segan-segan memberikan sanksi. Penegasan itu dikemukan Mugeni, saat berlangsung pembangunan tahap pertama RLH.

Proyek yang ditargetkan mencapai 1.115 unit ini, disebut Mugeni wajib disukseskan semua aparat pemerintah di semua level tingkatan terutama kepala desa dan camat.

“Jangan yang seharusnya mendapatkan RLH justru tidak. Saya melihat di Kongbeng ada sebuah keluarga yang layak dikatagorikan dalam kelompok miskin tapi tidak masuk,” ujarnya.

Pembangunan 250 unit RLH yang direncanakan bakal selesai akhir tahun nanti, sudah dimulaiSenin (1/7)  di Dusun Lestari Jaya Desa Sangkima Kecamatan Sangatta Selatan.

Program yang memberikan tempat tinggal layak bagi keluarga miskin ini melibatkan berbagai pihak di antaranya TNI serta swasta. Wabup Ardiansyah Sulaiman yang melakukan pemancangan pertama bangunan RLH, berharap, semua keluarga miskin mendapatkan tempat tinggal yang layak.

Wabup Ardiansyah menambahkan, Pemkab Kutim membangun 250 unit RHL  senilai Rp13 miliar.

Sumber: radio Gema Wana Prima  

Editor: Antonius Eko

  • kutai timur
  • rumah
  • warga miskin

Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!