NUSANTARA
Cuaca Ekstrem, Petani Rembang Panen Dini
"Belasan hektar tanaman padi di kecamatan Rembang Kota, Kaliori dan Pamotan roboh akibat pengaruh cuaca ekstrem, tiga hari terakhir ini. Angin kencang disertai hujan gerimis mengakibatkan banyak tanaman padi siap panen langsung rata."
Radio R2B Rembang
KBR68H, Rembang - Belasan hektar tanaman padi di kecamatan Rembang Kota, Kaliori dan Pamotan roboh akibat pengaruh cuaca ekstrem, tiga hari terakhir ini. Angin kencang disertai hujan gerimis mengakibatkan banyak tanaman padi siap panen langsung rata.
Kondisi paling parah di desa Japerejo Kec. Pamotan. Bahkan petani terpaksa melakukan panen dini, Kamis (4/7). Seorang petani desa Japerejo, Karjani mengatakan, jika tanaman padi yang roboh dibiarkan terlalu lama dikhawatirkan akan membusuk dan mengurangi hasil panenan.
Ketua Kelompok Tani Manunggal I desa Japerejo, Kastari menjelaskan, padi jenis IR 64 baru bisa dipanen saat umur 115 hari. Tetapi sekarang baru umur 90 hari langsung dipanen, untuk menghindari kerugian lebih besar.
Kata Kastari, saat ini saja hasil panenan menurun hingga 20 persen. Khusus tanaman padi yang belum menguning, kemungkinan sulit untuk diselamatkan.
Di Kec. Rembang Kota, sejumlah petani rela mendirikan satu per satu tanaman padi mereka, kemudian diikat tali plastik. Kepala Dinas Pertanian Dan Kehutanan, Suratmin menilai selain faktor angin, padi roboh juga dipicu pemupukan tidak berimbang.
Badan Meteorologi Klimatologi Dan Geofisika Semarang sudah menyampaikan kemarau tahun ini bersifat basah, karena ada pengaruh tekanan suhu rendah dari Samudera Hindia.
Sumber: radio R2B Rembang
Editor: Antonius Eko
- Cuaca Ekstrem
- Petani Rembang
- Panen Dini
Komentar
KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!