BERITA

Capaian Vaksinasi Guru di Papua Baru 50 Persen

""Wajib itu. Kalau tidak, sekolah tidak boleh buka. Itu syarat itu, bahaya kalau sekolah buka,""

Arjuna Pademme

Capaian Vaksinasi Guru di Papua Baru 50 Persen
Vaksinasi covid-19 untuk guru dan tenaga pendidik di sejumlah wilayah di Indonesia. (Foto: Antara/Rahmad)

KBR, Jayapura - Pelaksanaan vaksinasi Covid-19 untuk guru dan tenaga pendidik di Papua baru mencapai 50 persen. Saat ini jumlah guru di Papua mencapai 22 ribu orang.

Menurut Kepala Dinas Pendidikan Papua, Christian Sohilait, vaksinasi terhadap guru menjadi salah satu syarat mutlak, sebelum pembelajaran tatap muka digelar, awal Juli mendatang.

"Kita sudah lebih dari setengah. Nanti ada data yang terbaru. Sampai dengan hari ini, ini yang kita tunggu data ini terus. Kemarin saya koordinasi terus dengan teman teman Dinas Kesehatan [Provinsi Papua] untuk minta pantau perkembangan dari kabupaten/kota. Tapi hari ini, belum ada update terbaru dari [Satgas] Covid-19 kepada kawan kawan di sini. Tetapi yang jelas data kita sudah lebih dari setengahlah. Itu dia itu, sudah 50 persen itu dapat, dan itu wajib itu. Kalau tidak, sekolah tidak boleh buka. Itu syarat itu, bahaya kalau sekolah buka," katanya, di Jayapura, Selasa (7/6/2021).

Sohilait menjelaskan, beberapa daerah di Papua dengan capaian vaksinasi tenaga pendidik cukup baik, di antaranya Kota Jayapura, Kabupaten Jayapura, Mimika, dan Merauke.

"Guru di beberapa wilayah lain di Papua pun antusias divaksin, sebelum proses belajar-mengajar secara tatap muka kembali dilaksanakan," katanya.

Sohilait juga yakin, persentase vaksinasi covid-19 untuk tenaga pengajar di Papua mencapai target, sebelum sekolah kembali dibuka.


Editor: Kurniati Syahdan

  • Vaksinasi Covid-19
  • vaksinasi guru
  • Papua
  • capaian vaksinasi

Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!