BERITA

Bupati Puncak: Kami Sudah Bangun Daerah, tapi Dibakar

"Ribuan warga dari beberapa kampung mengungsi ke sejumlah wilayah yang dianggap aman."

Arjuna Pademme

Bupati Puncak: Kami Sudah Bangun Daerah, tapi Dibakar
Ilustrasi demi damai Papua. Foto: ANTARA

KBR, Jayapura- Bupati Puncak, Papua, Willem Wandik meminta kelompok kriminal bersenjata atau KKB menyampaikan keinginan mereka secara terbuka kepada pemerintah.

Ia menyerukan agar kelompok yang kini dilabeli teroris oleh pemerintah, tidak melakukan kekerasan yang mengorbankan warga sipil, merusak fasilitas publik, dan menghambat upaya pemerintah daerah membangun wilayah. Sebagai kepala daerah, ia mengaku berduka dan menyesali situasi yang kini terjadi di Puncak.

Konflik bersenjata dalam beberapa bulan terakhir telah merenggut nyawa warga sipil, aparat keamanan juga kelompok bersenjata. Fasilitas publik pun tak luput menjadi sasaran. Situasi ini memaksa ribuan warga beberapa kampung mengungsi ke sejumlah wilayah yang dianggap aman.

"[Kalau] ada hal hal, tujuan tujuan yang diharapkan, itu disampaikan kepada pemerintah secara terbuka. Kami maunya begini. Kami sebagai pemerintah, itu bagaimana untuk mengkomunikasikan supaya daerah itu harus aman. Kalau situasi seperti begini, sayang sekali. Kami sudah membangun daerah itu, [akan tetapi] dibakar, dihancurkan," kata Willem Wandik, Rabu (9/6/2021).

Bupati Puncak menduga, situasi seperti sekarang terjadi, karena selama ini tak ada komunikasi yang baik antara kelompok bersenjata dan pemerintah, serta para pihak terkait.

Menurutnya, para pihak mesti segera membangun komunikasi, dan mencari solusi terbaik agar konflik bersenjata di sana tidak berkepanjangan. Sebab, jika situasi itu terus terjadi akan menghambat upaya pemerintah daerah membangun wilayah.

Pengungsi Bertambah

Kontak senjata antara aparat keamanan dan kelompok bersenjata di Puncak sejak akhir pekan lalu hingga awal pekan ini menyebabkan warga di sejumlah kampung mengungsi. Kepala Kantor Komnas HAM perwakilan Papua, Frits Ramandey mengatakan kontak senjata dalam beberapa hari terakhir menyebabkan beberapa warga tertembak, dan membuat warga lain khawatir.

Mereka yang ketakutan memilih mengungsi. Alasannya mereka tidak ingin menjadi korban salah sasaran akibat konflik bersenjata antara aparat keamanan dan kelompok bersenjata.

"Ketika saya ke Puncak dua hari lalu, ada lagi pengungsian warga. Mereka yang mengungsi berasal dari kampung yang selama ini aman aman saja. Akan tetapi karena situasinya kembali memanas, mereka memilih mengamankan diri," kata Frits.

Warga Puncak saat ini memilih pergi ke kabupaten lain. Salah satu daerah yang menjadi tujuan pengungsi adalah Kabupaten Mimika dan Nabire.

Editor: Sindu Dh

  • Kabupaten Puncak
  • Papua
  • Konflik Papua
  • HAM
  • Komnas HAM
  • KKB
  • teroris
  • TPNPB
  • TNI
  • Polri
  • Satgas Nemangkawi

Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!