NUSANTARA

Bom Ikan Rusak Ribuan Hektar Terumbu Karang di NTT

"Hampir separuh dari 45 ribu hektar terumbu karang dan habitat laut lainnya di Nusa Tenggara Timur (NTT) rusak akibat penggunaan bom dalam pencarian ikan."

Silver Sega

Bom Ikan Rusak Ribuan Hektar Terumbu Karang di NTT
Bom Ikan, Terumbu Karang, NTT

KBR, Kupang – Hampir separuh dari 45 ribu hektar terumbu karang  dan habitat laut lainnya di Nusa Tenggara Timur (NTT) rusak akibat penggunaan bom dalam pencarian ikan.

Selama tahun lalu saja tercatat enam kasus pemboman ikan. Enam kasus itu berada di Nagekeo, Lembata dan Kabupaten Kupang. Padahal menurut Kepala Dinas perikanan NTT Abraham Maulaka, banyak kasus yang tidak tercatat. Selain bom, kerusakan terumbu karang juga disebabkan oleh penggunaan komporesor dan potasium.

"Kegiatan penangkapan ikan yang tidak ramah lingkungan, bom. Dimana-mana terjadi. Penggunaan alat tangkap yang tidak sesuai dengan ketentuan. Ini pakai kompresor. Pikirnya untuk alat bantu penyelaman, padahal sampai di dalam disalahgunakan. Kegiatan-kegiatan dengan potasium," kata Kepala Dinas Perikanan NTT Abraham Maulaka di Kupang Senin (9/6).

Kasus pemakaian kompresor dan potasium, kata Abraham, ditemukan 16 kasus.

Untuk mengurangi kerusakan terumbu karang, kini Pemprov NTT telah membentuk 144 pengawas masyarakat atau Pokwasmas. Menurut Abraham, Pokawasmas dibentuk di 808 desa pesisir. Tugas kelompok ini untuk mengawasi kegiatan warga yang merusak terumbu karang dan ekosistem laut lainnya.

"Kita membangun peran masyarakat dalam melakukan pengawasan. (Kami) sudah memberikan bantuan-bantuan terhadap peran mereka. Kita kasih mereka handphone, HT, baju renang, tustel, kamera dan beberapa alat bantu lainnya," kata Abraham Maulaka.
 
Selain membentuk Pokwasmas, Dinas Perikanan NTT bersama Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia  (HSNI) juga telah membentuk tim pengawas terpadu. Tim ini bertugas mengkaji, membedah, menyosialisasikan dan mengadvokasi berbagai hal terkait kerusakan lingkungan di laut.

Editor: Anto Sidharta

Baca juga:

Aktivis Lingkungan: Kabel Bawah Laut Ganggu Terumbu Karang

  • Bom Ikan
  • Terumbu Karang
  • NTT

Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!