NUSANTARA

Antisipasi Perusahaan Nakal, Pemkot Balikpapan Bentuk Tim Pemantau THR

"Guna memastikan pemberian Tunjangan Hari Raya (THR) untuk buruh, Pemerintah Kota Balikpapan, Kalimantan Timur, membentuk Tim Pemantau THR dan Posko Pengaduan THR."

Teddy Rumengan

Antisipasi Perusahaan Nakal, Pemkot Balikpapan Bentuk Tim Pemantau THR
Perusahaan Nakal, Pemkot Balikpapan, Tim Pemantau THR

KBR, Balikpapan – Guna memastikan pemberian Tunjangan Hari Raya (THR) untuk buruh, Pemerintah Kota Balikpapan, Kalimantan Timur,  membentuk Tim Pemantau THR  dan Posko Pengaduan THR.

Menurut Kepala Dinas Tenaga kerja Balikpapan, Fachruddin, tim ini akan memonitor perusahaan untuk memastikan penyaluran THR. Tim bekerja dengan melibatkan perusahaan dan serikat pekerja.

Sementara, kata dia, jika ada perusahaan yang luput terpantau,  karyawan yang belum mendapatkan THR bisa mengadu langsung ke Posko THR di Kantor Dinas Tenaga Kerja Balikpapan. Pengaduan bisa dilakukan setiap hari kerja hingga sebelum Lebaran.

"Yang penting bagi kita, program itu bisa jalan sehingga kita ada tim untuk memonitoring itu. Makanya kita juga nanti akan membuka pusat pengaduan, yang di luar pantauan kita itu," ujar Fachruddin, Rabu (25/6).

Ia menegaskan, perusahaan nakal yang tidak memberikan THR kepada karyawannya akan disanksi. Karena, THR adalah hak setiap karyawan seperti yang diatur dalam undang-undang.

Dia berharap THR bisa diberikan perusahaan di awal bulan Juli. Sehingga jauh-jauh hari karyawan bisa berbelanja untuk mempersiapkan kebutuhannya saat Lebaran.

Ia menambahkan, pemberian THR juga berlaku bagi karyawan yang bekerja di tempat hiburan malam (THM). Meski tak beraktifitas karena libur selama puasa hingga Lebaran, namun gaji dan THR para karyawan tetap harus diberikan.

Editor: Anto Sidharta

Baca juga:


Rugi, Alasan yang Kerap Digunakan Perusahaan untuk Tak Bayar THR

  • Perusahaan Nakal
  • Pemkot Balikpapan
  • Tim Pemantau THR

Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!