NUSANTARA

Walikota Sabang: Pusat Tidak Ikhlas Bangun Sabang

"Walikota sabang Zulkifli H Adam menilai pemerintah pusat tidak serius dalam melakukan pembagunan kawasan perdagangan dan pelabuhan bebas Sabang."

Radio Antero FM

Walikota Sabang: Pusat Tidak Ikhlas Bangun Sabang
sabang, pembangunan

KBR68H, Aceh- Walikota sabang  Zulkifli H Adam menilai pemerintah pusat tidak serius dalam melakukan pembagunan kawasan perdagangan dan pelabuhan bebas Sabang.

Zulkifli bahkan khawatir jika pemerintah pusat masih terus memandang sebelah mata terhadap daerah-daerah perbatasan seperti Sabang, bukan tidak mungkin daerah itu akan minta pisah dari RI dan bergabung dengan Malaysia.

Zulkifli mengatakan jika melihat letak Sabang yang sangat strategis, seharusnya Sabang sudah maju sejak 50 tahun yang lalu. Ia mencontohkan regulasi Undang-Undang Nomor 37 Tahun 2000 tentang Kawasan Perdagangan Bebas Sabang namun Baru tahun 2010 keluar Peraturan Presiden Nomor 83, atau telat 10 tahun.

“Saya melihat belum ada keikhlasan dari pemerintah pusat, kalau tidak daerah ini bisa jadi berfikir dari pada bergabung dengan RI ya kita gabung dengan Malaysia sajalah, jadi saya tegaskanpemerintah pusat belum ikhlas membangun Sabang dan Aceh,”lanjutnya.

Zulkifli menambahkan Sabang merupakan sebuah daerah yang potensinya sangat luar biasa untuk dimanfaatkan Pemerintah Aceh maupun Pemerintah Indonesia dalam meningkatkan perekonomian masyarakat. Zulkifli menjelaskan ada empat sektor andalan yang dimiliki Sabang , masing-masing sektor  pelabuhan, perdagangan, pariwisata dan kelautan. Namun belum semua sektor itu ada regulasinya dari pemerintah pusat.

Sementara itu Gubernur Aceh Zaini Abdullah mengatakan status pelabuhan bebas Sabang  yang sudah berjalan selama 13 tahun lebih, perkembanganya dari waktu ke waktu sama sekali belum seperti yang diharapkan oleh masyarakat Aceh.


Sumber: Radio Antero FM


Editor: Suryawijayanti 

  • sabang
  • pembangunan

Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!