NUSANTARA

Ombudsman Kalbar Terima Aduan Pungli Pendaftaran Sekolah

"Sejak dibuka 24 Juni lalu, Posko Pengaduan Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) Ombudsman Kalimantan Barat menerima tiga aduan terkait penerimaan calon siswa baru 2013/2014."

Radio Volare FM

Ombudsman Kalbar Terima Aduan Pungli Pendaftaran Sekolah
ombudsman, kalbar, pendaftaran sekolah

KBR68H, Pontianak- Sejak dibuka 24 Juni lalu, Posko Pengaduan Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) Ombudsman Kalimantan Barat menerima tiga aduan terkait penerimaan calon siswa baru 2013/2014.

Tiga aduan tersebut berasal dari tiga daerah berbeda di Kalbar, yaitu temuan pemungutan biaya formulir pendaftaran di Singkawang dan Sintang serta sekolah bina lingkungan yang dikeluhkan karena didominasi anak-anak tentara.

Menurut Asisten Ombudsman Perwakilan Kalbar Irma Syarifah,  pengaduan ini umumnya dilaporkan karena tidak sesuai aturan yang ada.

“Sebelumnya kita sudah berkoordinasi dengan instansi pendidikan yang ada di Kalbar, baik Dinas Pendidikan Kalbar, Kota Pontianak, Kubu Raya dan lainnya. Kita ingin memberikan sosialisasi massive agar calon siswa tahu apa yang harus dilakukan saat pelayanan publik menyoal PPDB ini tidak sesuai dengan aturan,”kata Irma, Rabu siang (25/6).

Koordinasi ini bertujuan meminta komitmen bersama dari instansi penyelanggara pelayanan publik di bidang pendidikan untuk mendukung berjalanannya proses PPDB yang transparan, kredible, profesional dan terbuka.

Laporan tersebut nantinya akan ditindaklanjuti dengan berkoordinasi ke dinas terkait agar memperoleh penyelesaian yang jelas, cepat dan tepat.

Pihaknya pun akan melakukan pemantauan pelaksanaan PPDB di beberapa SD, SMP hingga SMA di Kota Pontianak dan Kubu Raya sebagai contoh.

Sumber: Radio Volare FM

Editor: Suryawijayanti 

  • ombudsman
  • kalbar
  • pendaftaran sekolah

Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!