BERITA

Pesisir Lhokseumawe Diterjang Banjir Rob

"Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut."

Erwin Jalaludin

Pesisir Lhokseumawe Diterjang Banjir Rob
Banjir rob akibat naiknya air laut ke permukaan atau daratan yang menerjang pesisir pantai Kota Lhokseumawe. Foto : (KBR/Erwin Jalaluddin)

KBR, Lhokseumawe- Sejumlah desa di kawasan pesisir pantai Kecamatan Banda Sakti, Kota Lhokseumawe, diterjang banjir rob. Akibatnya, sejumlah pondok milik usaha kecil di kawasan wisata itu mengalami rusak. Selain pondok milik UMKM, banjir juga mengancam ratusan rumah penduduk desa di sana.

Sejumlah desa yang diterjang banjir rob di antaranya Desa Hagu Teungoh, Hagu Barat Laut, Hagu Selatan, Kampung Jawa Lama, dan sekitarnya. Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lhokseumawe, Hanirwansyah mengatakan naiknya air laut ke permukaan ini terjadi tiba-tiba dan menimbulkan banjir. Ketinggian banjir rob itu rata-rata 30 sentimeter atau sebatas lutut orang dewasa.

"Itu kan tadi lagi naik ya airnya, sudah kita pantau terus ini lagi Kita data berapa rumah yang terimbas daripada pasang purnama tersebut. Jadi, ini memang sedang berlangsung dan kita sudah mengirimkan tim TRC untuk memantau," kata Hanirwansyah menjawab KBR, Rabu (26/5).

Ia menambahkan, Tim Reaksi Cepat (TRC) sudah diterjunkan ke lokasi untuk menanggulangi dampak banjir rob, termasuk melakukan upaya evakuasi dan pendataan di lokasi bencana.

"Biasanya ini puncaknya terjadi malam hari, karena gerhana bulan. Apakah ada yang terseret rumah atau tidak, karena biasanya setiap tahun seperti itu dampak bencana yang sering disebut pasang purnama ini," lanjutnya.

Editor: Sindu Dharmawan

  • Banjir Rob
  • Banjir
  • Kota Lhokseumawe
  • Kecamatan Banda Sakti
  • BPBD
  • bencana alam

Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!