BERITA

Ada Program Wisata Covid-19 di Sulawesi Selatan

""Semua yang terjaring reaktif itu kita masukkan di Wisata Covid-19, terutama yang tidak ada gejala," kata Gubernur Sulsel."

Nurdin Amir, Adi Ahdiat

Ada Program Wisata Covid-19 di Sulawesi Selatan
Pantai Losari, Makassar, Sulawesi Selatan, sepi pengunjung akibat penerapan PSBB Covid-19, Jumat (1/5/2020). (Foto: ANTARA)

KBR, Makassar- Pemprov Sulawesi Selatan (Sulsel) membuat program Wisata Covid-19 selama masa pandemi.

"Di samping kita melakukan PSBB, kita secara masif melakukan rapid test juga (tes) PCR supaya kita cepat bisa memetakan. Dan ada program kita namanya Wisata Covid-19. Semua yang terjaring reaktif itu kita masukkan di Wisata Covid-19, terutama yang tidak ada gejala," jelas Gubernur Sulsel Nurdin Abdullah kepada KBR, Kamis (14/5/2020).

Seperti dijelaskan Gubernur Nurdin, Wisata Covid-19 ini sesungguhnya merupakan program isolasi bagi orang-orang yang dinyatakan reaktif atau orang tanpa gejala (OTG) dari hasil tes cepat Covid-19.

Isolasinya dilakukan di hotel-hotel mewah dengan didampingi tenaga medis. Ada juga ahli gizi khusus yang mengatur menu makanan mereka.

Selain menguatkan program isolasi, Gubernur Sulsel Nurdin Abdullah juga menegaskan akan terus menggencarkan tes massal di wilayahnya.

"Harapan kita kalau ini semua (pasien Covid-19) sudah terjaring ya tentu ada beberapa sektor-sektor yang mungkin sudah bisa kita longgarkan. Kalau ini belum, saya kira sulit, karena kita takut fase kedua. Makanya, walaupun dia (kurva Covid-19) sudah mulai melandai, tapi kita harus pastikan bahwa tidak ada lagi OTG dan ODP yang terus berkeliaran. Mudah-mudahan ini hari ketiga (Wisata Covid-19) dan terus kita lakukan," ujarnya.

Editor: Rony Sitanggang

  • COVID-19
  • sulawesi selatan
  • psbb
  • isolasi pasien Covid-19

Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!