NUSANTARA

Isu di Medsos, Ditengarai Penyebab Bentrok Massa di Pontianak Rabu Pagi

""Ini karena berita yang simpang siur di media sosial.""

Edho Sinaga

Isu di Medsos, Ditengarai Penyebab Bentrok Massa di Pontianak Rabu Pagi
Walikota Pontianak Edy Rusdi Kamtono bersama Kapolda Kalbar Irjen Pol Didi Haryono sedang berdiskusi untuk bernegosiasi dengan pedemo. (KBR/Edho Sinaga)

KBR, Pontianak- Bentrokan yang terjadi antara massa dan petugas kepolisian di Kota Pontianak, Kalimantan Barat Rabu (22/05) pagi,  diduga karena massa terpancing isu-isu yang beredar di Media Sosial, terkait hoaks penembakan terhadap pedemo di Jakarta yang menyebabkan meninggal dunia. Juru bicara  Polda Kalbar,   Donny Charles Go mengatakan, pada aksi yang dimulai sejak pukul 05.00 WIB ini, massa juga membakar  2 pos polisi. Yang pertama dibakar massa yakni pos Polantas Pontianak Timur, dan yang kedua di Jalan Sultan Hamid II.

"Ini karena berita yang simpang siur di media sosial. Itu pemicunya, kami sudah berupaya redakan situasi tapi tak mudah. Pos kita ada yang terbakar, tapi belum bisa saya sampaikan detilnya," katanya.


Donny Charles Go  membantah kabar yang menyebut ada korban tertembak dalam bentrok ini. Ia juga memastikan petugas hanya menggunakan peluru hampa untuk menghalau aksi massa. Ia juga meminta kepada masyarakat untuk tetap tenang dan tak terpancing isu-isu yang beredar di media sosial.


Hingga saat ini, polisi dibantu TNI masih melakukan pengamanan di tiga titik, yang pertama di jalan Sultan Hamid II, kemudian di Jalan Tanjungpura dan Imam Bonjol serta Jalan Pahlawan Pontianak.


Konsentrasi massa sempat terjadi di jalan Imam Bonjol tepatnya di depan Hotel Garuda. Karena satu rekan mereka yang diduga provokator akibat memukuli polisi diciduk dan dibawa. Massa menolak cara polisi meringkus rekannya tersebut, yang dianggap menggunakan kekerasan.


Hingga berita ini diturunkan ada 6 orang korban dari pedemo yang dibawa ke RS Yarsi, dan Dokkes Polda Kalbar. Belum dapat dikonfirmasi pedemo terluka tersebut apakah akibat tembakan peluru karet ataukah terkena lemparan dari rekannya sendiri.



Editor: Rony Sitanggang
  • Pilpres 2019

Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!