BERITA

Polisi: Prostitusi Anak Saritem Sindikat Terorganisir

"Kepolisian Bandung memastikan prostitusi anak di Saritem melibatkan sindikat terorganisir."

Ninik Yuniati

Prostitusi/ Foto: Antara
Prostitusi

KBR, Jakarta- Kepolisian Bandung memastikan prostitusi anak di Saritem melibatkan sindikat terorganisir. Kapolrestabes Bandung Angesta Romano Yoyol mengatakan, hal tersebut ditunjukkan dari proses perekrutan yang rapi hingga sistem mempekerjakan anak. Kata dia, sebagian besar korban berasal dari Sukabumi dan Indramayu. Kepolisian mengaku telah mengantongi para pelaku di balik bisnis tersebut. Dan saat ini kepolisian tengah melakukan pengejaran.
 

"Ini bukan main-main lagi, ini sudah bisa kita katakan sindikat besar, nanti kita akan cari, ada temannya yang dipekerjakan ke luar negeri. (Identitas bosnya sudah diketahui?) Sudah, dan ini kita lagi cari. Sistemnya dari kampung, yang rekrut ada, yang nampung di Saritem ada, yang mempekerjakan itu ada lagi, jadi ada tiga sel yang harus kita lewati. Tinggal kita menangkapi bagaimana caranya kita sudah ketemu," kata Angesta Romano Yoyol saat dihubungi KBR, (22/5).


Kapolrestabes Bandung Angesta Romano Yoyol menambahkan, hari ini enam korban prostitusi anak di bawah umur dari 169 PSK yang tertangkap di Saritem akan dijemput orang tuanya. Kata dia, rehabilitasi dan pembinaan akan dilakukan oleh Dinas Sosial Kabupaten Bandung.

Sebelumnya Kepolisian Kota Bandung menggrebek lokasi prostitusi anak di Saritem, Bandung. Tempat ini sebenarnya sudah ditutup sejak 2007 silam. Namun setelah dicek ulang, masih ada sekitar 400 rumah yang digunakan sebagai tempat prosotitusi.

Editor: Dimas Rizky

  • prostitusi anak saritem
  • pelacuran anak bandung
  • mafia pelacuran
  • psk
  • Saritem
  • Prostitusi

Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!