BERITA

NU Cilacap Serukan Toleransi Lewat Ponpes

"Kampanye Islam toleran ini juga dikampanyekan lewat program di badan otonom dalam naungan NU Cilacap."

Muhamad Ridlo Susanto

NU Cilacap Serukan Toleransi Lewat Ponpes
Lakpesdam NU Cilacap rutin menggelar dialog antar umat beragama di Cilacap untuk mendorong toleransi (28/5/2015). Foto Muhamad Ridlo KBR

KBR, Cilacap – Pengurus Cabang Nahdatul Ulama (NU) Cilacap menyerukan toleransi lewat pondok pesantren untuk menangkal paham radikal. Kampanye Islam toleran ini juga dikampanyekan lewat program di badan otonom dalam naungan NU Cilacap.

Ketua Syuriah NU Cilacap, KH Syu’ada Adzikya mengatakan NU adalah salah satu ormas terbesar dunia yang sangat toleran. Bahkan, meski dari NU hanya Gus Dur yang dianggap sebagai tokoh pejuang toleransi, pada kenyataannya ajaran NU sudah sangat toleran. Buktinya bisa dilihat dengan bagaimana NU berhubungan dengan para penganut kepercayaan dan model dakwah yang dikembangkan.

"Ya kalau kami dari pihak NU memang selalu memberi informasi bahwa ISIS itu sebetulnya bukan ajaran Islam sebenarnya. Kalau di pondok pesantren ya sambil lalu, makanya saya bilang secara eksplisit ya tidak. Tapi guru-gurunya pasti selalu menyinggung toleransi dan sebagainya itu sambil lalu," kata KH Syu’ada Adzikya, Kamis (28/5/2015).

Kata KH Syu’ada, model dakwah NU adalah pengembangan metode Walisongo saat memperkenalkan ajaran Islam di bumi nusantara. Salah satu yang ditekankan, toleransi dengan budaya lokal.

"Yang kita pilih itu 'Lita’arrofu' supaya berbuat baik antara kita, orang NU dengan mereka. Kan ada yang bisa digarap bersama," tambahnya.

KH Syu’ada Adzkiya menambahkan NU Cilacap juga mengkampanyekan ajaran Islam toleran lewat Lembaga Kajian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (Lakpesdam) NU Cilacap. Kampanye Islam toleran dilakukan untuk membangun kerjasama antar agama dan penganut kepercayaan di Cilacap. Antara lain dengan menggelar pertemuan rutin bulanan yang diikuti oleh para tokoh agama, Ormas Islam, pemuka penghayat kepercayaan dan pemerintah setempat.

Editor: Quinawaty Pasaribu 

  • Cilacap
  • NU
  • Toleransi
  • ISIS

Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!