BERITA

Masuk Musim Kemarau, Cilacap Waspada Krisis Air

"Pertengahan Mei ini sudah tidak terpantau pembentukan awan hujan di atas Samudera Hindia."

Muhamad Ridlo Susanto

Masuk Musim Kemarau, Cilacap Waspada Krisis Air
Sungai Cijalu Cilacap. Foto: Muhamad Ridlo Susanto KBR

KBR, Cilacap – Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Pos Pengamatan Cilacap memperkirakan pada awal Juni, Jawa Tengah Selatan dan Yogyakarta memasuki musim kemarau. Kepala Analis BMKG Pos Pengamatan Cilacap, Teguh Wardoyo mengatakan, pada pertengahan Mei ini sudah tidak terpantau pembentukan awan hujan di atas Samudera Hindia. Jadi dipastikan awal Juni nanti hujan tak akan turun di kedua wilayah itu. Itu sebab, dia memperingatkan wilayah yang rawan kekeringan harus segera mempersiapkan diri menghadapi krisis air.

"Ya, untuk wilayah Cilacap pada awal Juni sudah masuk awal musim kemarau. Jadi nanti pada Agustus masuk sebagai puncak musim kemarau. Kemudian bergeser bulan September. Lalu Oktober sudah kembali lagi masuk musim penghujan," kata Teguh kepada KBR, Senin (25/5/2015).


Teguh Wardoyo menambahkan, badai el Nino tidak terlalu berpengaruh terhadap siklus musim tahun ini. Menurut dia, siklus kemarau tahun ini diprediksi normal. BMKG mengimbau agar daerah-daerah kering segera mempersiapkan diri menghadapi ancaman krisis air.

Di Cilacap, kata Teguh, ada puluhan desa di 13 Kecamatan yang rawan krisis air bersih. Krisis air juga mengancam lahan pertanian yang mengandalkan curah hujan sebagai sumber pengairan utama.

Editor: Damar Fery

 

  • Cilacap
  • Kemarau
  • Krisis air
  • Waspada
  • BMKG

Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!