BERITA

Imigran Gelap di Indonesia Dinyatakan Capai 11 ribu orang

"Pemerintah terus melakukan kordinasi dengan United Nations High Comissioner for Refugees (UNHCR) terkait kejelasan nasib imigran tersebut."

Erwin Jalaludin

Pengungsi Rohingya di Aceh. Foto: KBR/Erwin Jalaludin
Pengungsi Rohingya di Aceh. Foto: KBR/Erwin Jalaludin

KBR, Lhokseumawe – Imigran gelap dari berbagai negara yang ditampung oleh Pemerintah Indonesia dinyatakan berjumlah mencapai 11 ribu orang. Mereka, tersebar di 13 titik Rumah Detensi Imigrasi (Rudenim) di tanah air.

Kepala Bidang Politik Luar Negeri Urusan Multilateral Kementrian Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan (Kemenkopolhukam) RI, Nugroho Mujianto menegaskan, selain berstatus sebagai pengungsi dunia juga banyak diantaranya yang dinyatakan sebagai pencari suaka atau perlindungan dari negara lain. Kata Dia, pihaknya sedang mencari solusi, agar kesemuanya dapat ditampung di negara ketiga.

” Mereka terbesar adalah Afganistan, kemudian Iran dan lain sebagainya yang ditempatkan di Rudenim yang tersebar dari Sumatera ini sampai Jaya Pura. Penempatan ke negara ketiga setiap tahunnya itu mencapai 900-1.000-an orang, yang mana tujuan mereka (migran-red) adalah terbesar Australia, Amerika, Kanada, New Zealand, dan Jerman,” jelas Nugroho menjawab KBR, Jumat (29/5/2015).


Ia menambahkan, Pemerintah terus melakukan kordinasi dengan United Nations High Comissioner for Refugees (UNHCR) terkait kejelasan nasib imigran tersebut. Sementara untuk seluruh kebutuhan logistik bagi pengungsi Warga Negara Asing (WNA) itu fasilitasi oleh International Organization for Migration (IOM).

Editor: Malika

  • UNHCR
  • imigran gelap
  • rohingya
  • Toleransi

Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!