BERITA

Hari Kartini dan Perempuan Buruh Gendong di Solo

"Perempuan buruh gendong itu bisa berjalan menempuh jarak ratusan meter hingga beberapa kilometer dengan beban puluhan kilogram di punggung. "

Yudha Satriawan

Hari Kartini dan Perempuan Buruh Gendong di Solo
Perempuan buruh gendong di Pasar Legi, Solo, Jawa Tengah, Rabu (21/4/2021). (Foto: KBR/Yudha Satriawan)

KBR, Solo - Ketika ucapan selamat memperingati Hari Kartini, 21 April 2021 bertebaran berbagai media sosial, puluhan perempuan buruh gendong di pasar tradisional di Solo, Jawa Tengah masih terus menjadi tulang punggung keluarga.

Beban puluhan kilogram di punggungnya tak terasa berat, demi menghidupi keluarga.

Salah seorang perempuan buruh gendong di Pasar Legi Solo, Suprapti menceritakan ia sudah menjalani pekerjaan itu selama belasan tahun.

Suprapti yang berasl dari Karanganyar itu mengaku sudah mencoba berbagai pekerjaan, namun apa daya ia hanya lulusan SD.

"Sudah 15 tahun saya jadi buruh gendong di pasar ini. Sekali angkut bisa 60-70 kilogram. Bayaran angkut Rp7 ribu- 10 ribu, tergantung yang ngasih. Ya semua hasilnya saya kumpulkan untuk kebutuhan keluarga. Suami saya juga bekerja serabutan, kadang buruh bangunan. Selama pandemi ini sepi," kata Suprapti, di Solo, Rabu (21/4/2021).

Pemandangan perempuan menggendong tumpukan kardus, karung sembako, dengan berat puluhan kilogram menjadi hal biasa di pasar Legi Solo.

Mereka hilir mudik mengangkut barang dibawa ke toko atau kios pedagang dari mobil atau truk pasokan barang.

Perempuan buruh gendong itu bisa berjalan menempuh jarak ratusan meter hingga beberapa kilometer dengan beban puluhan kilogram di punggung. Teriknya panas matahari tak dikeluhkan demi sesuap nasi.

Editor: Agus Luqman

  • Hari Kartini
  • buruh gendong
  • Buruh
  • perempuan bekerja
  • Solo

Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!