BERITA

Bogor Tak Punya Alat Pemantau Kualitas Udara

"Pengecekan kualitas udara, menurut Kepala Badan Pengelola Lingkungan Hidup (BPLH), Lilis Sukartini dilakukan secara manual melalui uji emisi kendaraan."

Rafik Maeilana

Bogor Tak Punya Alat Pemantau Kualitas Udara
Alat pemantau kualitas udara yang rusak masih terpajang di depan kantor DPRD Kota Bogor. (Foto: KBR/ Rafik Maeilana)

KBR, Bogor - Kota Bogor, tak memiliki alat pemantau kualitas udara. Sehingga pengecekan kualitas udara, menurut Kepala Badan Pengelola Lingkungan Hidup (BPLH), Lilis Sukartini dilakukan secara manual melalui uji emisi kendaraan.

Lilis beralasan, harga alat pemantau kualitas udara yang tergolong mahal menjadi kendala untuk dilakukan pengadaan. "Mahal yah, harganya 3 miliar Rupiah. Dulu 500 juta Rupiah. (Jadi tidak punya alat pemantau kualitas udara?) kualitas udaranya langsung transportasi, langsung diukur oleh LAB BPLH," katanya saat berbincang dengan KBR, Selasa (26/04). Sementara alat pemantau kualitas udara yang sebelumnya, sudah rusak.

Meski begitu, ia mengklaim, kualitas udara di wilayahnya masih di bawah ambang batas. "Terus kita langsung uji emisi, kesimpulannya Kota Bogor masih di bawah ambang batas," ujarnya.

Lilis menerangkan, pencemaran udara di Kota Bogor saat ini masih didominasi polusi kendaraan bermotor. Terlebih setelah diberlakukan sistem satu arah dari Tugu Kujang. Ia mengungkapkan, banyak minibus yang menyumbang polusi udara.

"Bus seperempat kan sekarang lewat tengah kota, jadi paling itu yang jadi kendala. Tapi kita masih di bawah ambang batas, selain itu air juga kita masih di bawah," jelasnya.

Editor: Nurika Manan

  • alat pemantau kualitas udara
  • Kota Bogor
  • kualitas udara
  • Kualitas Udara Bogor

Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!