NUSANTARA

Warga Tambrauw di Papua Barat Harus Jalan 2 Hari untuk Berobat

"Dinas Kesehatan Papua Barat mengakui pelayanana kesehatan di Kabupaten Tambrauw tidak maksimal."

Katharina Lita

Warga Tambrauw di Papua Barat  Harus Jalan 2 Hari untuk Berobat
Warga Tambrauw, kelaparan

KBR68H, Jayapura- Dinas Kesehatan Papua Barat mengakui pelayanana kesehatan di Kabupaten Tambrauw tidak maksimal. Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan Dinas Kesehatan Papua Barat, Cipto mengatakan daerah Tambrauw termasuk wilayah yang luas dan geografisnya sulit.  Pelayanan kesehatan dari kampung satu ke kampung yang lainnya hanya dapat ditempuh dengan berjalan kaki dengan jarak 2-3 hari perjalan darat.

“Beberapa tempat itu belum ada fasilitas pelayanan kesehatan. Nah kalau dinyatakan kalau di daerah itu belum ada fasilitas kesehatan memang demikian adanya karena fasilitas kesehatan terdekat itu berjarak relative jauh, ada yang 3 hari, 2 hari perjalanan dengan jalan kaki dan sebagainya. Walaupun disitu tidak ada fasilitas kesehatan yang menetap, petugas kesehatan dari puskesmas pembantu terdekat dalam periode-periode tertentu melakukan pelayan kesehatan ke wilayah tertentu,” kata Cipto. 

  
Dinas Kesehatan Papua Barat mengklaim akses kesehatan di Tambrauw juga harus didukung oleh fasilitas lain, seperti akses jalan darat, infrastruktur ditingkatkan, dan transportasi untuk mempermudah frekwensi layanan kesehatan agar dapat dijangkau oleh masyarakat setempat.

Sebelumnya diberitakan, ratusan warga tiga kampung di Distrik Kwoor, Tambrauw, Papua mengungsi ke kampung terdekat. Perwakilan Aliansi Masyarakat Adat Nusantara, AMAN wilayah Sorong Kostan mengatakan, warga mengungsi demi mendapatkan pengobatan yang layak.

Sejak November tahun lalu, 90-an orang, kebanyakan anak dan ibu meninggal akibat gizi buruk dan busung lapar. Hampir 300 lainnya dalam kondisi busung lapar yang parah. Sempat ada bantuan medis, namun hanya sebentar.

  • Warga Tambrauw
  • kelaparan

Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!