NUSANTARA

1.367 Anak Mengalami Stunting di Semarang

"Stunting adalah kekurangan gizi kronis yang mengakibatkan pertumbuhan anak terganggu."

Anindya Putri

Ribuan anak mengalami stunting di Semarang
Ilustrasi anak stunting.

KBR, Semarang- Ribuan anak mengalami stunting di Kota Semarang, Jawa Tengah. Data tersebut tercatat sepanjang 2021. Stunting adalah kekurangan gizi kronis yang mengakibatkan pertumbuhan anak terganggu.

Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi mengungkapkan sejumlah faktor penyebab stunting pada anak, antara lain tingkat ekonomi rendah dan minimnya edukasi mengenai gizi.

"Tahun depan 21 persen itu bisa turun drastis, 1.367 anak yang masuk kategori stunting bisa tuntas faktornya karena ekonomi dan orang tua tidak paham soal gizi," ungkap Hendi di Semarang, Selasa (01/03/02).

Hendrar mengatakan pemkot tengah melakukan percepatan penanganan dan antisipasi stunting, dengan memberikan bantuan perbaikan gizi pada anak dan edukasi terhadap orang tua anak.

"Ada anggaran total Rp6,7 miliar, nantinya akan diberikan makanan sehat buat anak-anak yang menderita stunting," jelasnya.

Ia meminta, kepada orang tua agar lebih memerhatikan kebutuhan gizi anak dalam usia di bawah lima tahun.

"Untuk orang tua tolong perhatikan kebutuhan gizi anak," ucapnya.

Dari informasi yang dihimpun KBR, total ada 44 ribu balita di Kota Semarang, 1.367 di antaranya mengalami stunting.

Baca juga:

Editor: Sindu

  • Stunting
  • Stunting di Semarang
  • Kemenkes

Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!