KBR, Manado - Kapal KLM Kembang Selamat yang mengangkut kayu dari Kendari Sulawesi Tenggara tujuan Kalimantan Timur dihantam badai dan tenggelam di perairan Teluk Tomini, Sulawesi Utara, sejak Rabu (29/3/2017) pukul 3 dinihari.
Kepala Seksi Operasi Basarnas Manado, Jeffry Mewoh mengatakan tim Basarnas Manado menemukan 10 anak buah kapal (ABK) yang selamat. Para ABK itu terapung diatas rakit milik nelayan di tengah laut pada Kamis (30/3/2017) siang.
"Kita terima berita jam 15.30 WITA, Kamis. Ada kejadian kapal tenggelam di kordinat sekian pada jam 07.00 pagi. Selanjutnya Kamis jam 16.00 WITA kapal Timasena keluar menuju ke tempat kejadian perkara," kata Jeffry Mewoh.
Di lokasi kejadian, kapal Timasena dari Basarnas menemukan 10 orang terapung terapung di atas rakit nelayan. Jeffry mengatakan dari pemeriksaan, 10 orang itu sudah terapung selama 17 jam sejak kapal tenggelam pada Rabu lalu.
"Setelah diinterogasi, anak buah kapal mengatakan kejadian tenggelam kapal akibat diterjang badai secara tiba-tiba pada Rabu jam 03.00 dinihari, setinggi 2-3 meter," kata Jefry Mewoh.
Jefry Mewoh mengatakan saat ini 10 ABK yang selamat telah diinapkan di Tandurusa Kota Bitung, sambil menunggu penyerahan kepada pihak perusahaan kapal.
Adapun 10 ABK yang selamat antara lain Acha Iskandar, Syamsudin, Hamka, Herman, Rusiansya, Muhaimin, Nurdiansya, Ali, Raman dan Abdul Saman.
Baca juga:
-
Korban Kapal Tenggelam di Johor Baru Terus Bertambah
-
Puluhan Korban Kapal Tenggelam di Batam Terjebak Arus
Editor: Agus Luqman
Pemicunya yaitu informasi terkait adanya relokasi atau penggusuran terhadap masyarakat setempat.
“Kita akan melakukan pengetatan, terutama yang di pintu masuk wisata, para pengunjung akan kita lakukan edukasi."
“Yang kita tuntut tentu pejabat tertinggi di Kepolisian Daerah Jawa Timur yang menjabat saat terjadi peristiwa yaitu Nico Afinta,"
Cak Imin mengaku rela menjadi cawapres meski awalnya bakal menjadi calon presiden.
“Kami mengimbau kepada ASN untuk tetap menjaga kondusifitas Banyuwangi"
“Ada sekitar 6171,5 hektare yang terbakar, ada yang mungkin abai, puntung rokok atau gimana ya mungkin faktor manusia,”
“Masih ditutup sampai tanggal 30 September sesuai edaran,"
Beras Rp52 ribu per pak.
”Mengimbau masyarakat yang merasakan atau tercium bau yang seperti yang sudah-sudah itu, supaya untuk mengungsi dulu."
"Jika ada petugas lewat ataupun berdiri di luar sana, mereka bersembunyi di bawah meja belajarnya. Luar biasa ketakutan mereka, ini tidak boleh kita biarkan."
Total ada 122.047 KK yang menerima bansos beras.
"Tanya Kesang, tanya saja ke PSI. Jangan ke saya."
"Mestinya kan satu keluarga satu partai, ya mesti di pecat Jokowi kalau Kaesangnya ke PSI."
Dampak asap gas air mata membuat Kepala SMP Negeri 22 Galang, seorang guru dan 10 siswa dilarikan ke fasilitas kesehatan.
"Walaupun airnya menurun kami bersama gabungan Hippa, Hippa anggota dan tokoh masyarakat rembug dengan jalan doa bersama,”
"Sampai hari ini tidak ada yang ke saya tidak mau dipindah, Justru ada ASN yang tidak masik dalam scenario pindah dia mengusulkan pindah."
"Kalau kelaparan saya kira tidak, karena tetangga di situ sangat dekat dengan Bu Sri, tetangga juga sering memberikan makanan"
Poster Kaesang-PSI itu terpasang di berbagai sudut kota Solo. Di persimpangan jalan, sekitar pasar tradisional, hingga jalanan yang padat lalu lintas.
"Kita nggak tahu Mawar itu siapa. Kok sudah menduga-duga itu adik saya, memangnya itu adik saya?"
”Diperhitungkan dalam minggu ini curah hujan di seluruh Aceh tinggi."
