NUSANTARA

Tokoh Lintas Agama: Partai Boleh Beda, Yogya Tetap Damai

"KBR68H, Yogyakarta "

Luviana

Tokoh Lintas Agama: Partai Boleh Beda, Yogya Tetap Damai
yogya, pemilu, damai

KBR68H, Yogyakarta – Yogyakarta menolak kekerasan. Sejumlah tokoh lintas agama di Yogyakarta menyerukan agar kota Yogyakarta tetap damai pada Pemilu 2014.

Seruan ini disampaikan salah satu pegiat pemilu damai, Perkumpulan Our Indonesia, Pedro Indarto.

Tokoh lintas agama melihat bahwa tingginya suhu politik di Yogyakarta, adanya perusakan alat kampanye, beberapa teor dan perusakan posko Caleg hingga ancaman pembunuhan Caleg dan para pendukung Caleg menunjukkan bahwa Yogyakarta berpotensi berada dalam konflik Pemilu.

“Gerakan seruan Pemilu damai ini merupakan wujud komitmen masyarakat sipil untuk memastikan proses Pemilu Pileg 2014 berjalan dengan damai dan bermartabat. Semua elemen masyarakat tanpa kecuali wajib menjaga dan memantau seluruh proses pemilu sebagai partisipasi politik warga negara untuk mewujudkan demokrasi yang sehat.”

Selanjutnya seruan ini akan dilakukan dalam bentuk sebuah deklarasi damai tokoh agama. Acara yang akan diselenggaraan Kamis (27/3) ini akan dikemas dengan kolaborasi pentas budaya yang toleran, yaitu berupa pentas barongsai dari komunitas ISAKUIKI dari kampung Sutodirjan dan komunitas jathilan Surengpati dari kampung Jlagran. Acara diselenggarakan di kampung Sutodirjan, Pringgokusuman, Yogyakarta.. 

“Masyarakat akar rumput selama ini merupakan subyek utama dari para kontestan yang hanya digerakan untuk kepentingan pemilu tetapi tidak pernah mendapatkan pendidikan politik yang baik. Kita percaya bahwa masyarakat di tingkat akar rumput memiliki kepekaan dan kesadaran untuk membangun budaya politik yang damai tanpa kekerasan untuk mewujudkan demokrasi sejati dan tidak alergi dengan perbedaan.”

Maka seruan ini sekaligus untuk mengajak masyarakat menolak kekerasan: partai politik boleh beda, Yogya tetap aman. 

  • yogya
  • pemilu
  • damai

Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!