NUSANTARA

Pasca Penyerbuan LP Cebongan, Penjara Surakarta Tingkatkan Pengamanan

"Rumah Tahanan atau Rutan klas 1 kota Surakarta tetap waspada terkait aksi penyerangan gerombolan bersenjata di LP Cebongan Sleman Yogyakarta pekan lalu."

Yudha Satriawan

Pasca Penyerbuan LP Cebongan, Penjara Surakarta Tingkatkan Pengamanan
kopassus, LP Cebongan

KBR68H, Surakarta - Rumah Tahanan atau Rutan klas 1 kota Surakarta tetap waspada terkait aksi penyerangan gerombolan bersenjata di LP Cebongan Sleman Yogyakarta pekan lalu. Kepala Keamanan Rutan Klas 1 Surakarta Beni Widayat mengatakan 82 personil petugas keamanan di Rutan ini dalam kondisi siaga dan memperketat pengamanan.

Menurut Beni, puluhan kamera pengawas atau CCTV, sejumlah personil keamanan bersenjata dan kerjasama dengan TNI-POLRI di Kota Surakarta mengantisipasi gangguan keamanan di Rutan Klas 1 Surakarta ini.

“Kami baru sebatas pengamanan intern Rutan. Setiap personil kami briefing dan instruksi lebih waspada lagi. Jumlah petugas pengamanan di rutan ini sekitar 82 orang. Itu saja, tidak ada penambahan lagi. Kita tidak menanggapi tragedi di LP Jogja kemarin seserius atau gimana gitu. Ya kami tetap koordinasi saja, misal nanti ada perintah dari atasan atau pimpinan untuk pengamanan melibatkan TNI-POLRI ya akan kami jalankan. Sementara ini belum ada instruksi itu. CCTV di rutan ini baru saja kita tambah lagi, sebelumnya ada 16 titik, kita tambah 16 titik CCTV lagi,” ujar Kepala Keamanan Rutan Klas 1 Surakarta Beni Widayat.

Lebih lanjut Beni mengaku belum menambah personil keamanan yang melibatkan TNI-POLRI di Kota Surakarta ataupun menyiagakan personil TNI-POLRI di Rutan ini. Namun Beni menyatakan kedua instansi tersebut siap mendukung pengamanan di Rutan, kapanpun diperlukan. Rutan Klas 1 Surakarta saat ini dihuni sekitar 508 tahanan dan narapidana.

  • kopassus
  • LP Cebongan

Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!