BERITA

Ditolak Masuk NTB, Bulog Alihkan Ribuan Ton Beras Impor ke Banyuwangi

"Bulog Divisi Regional Banyuwangi mengklaim pengalihan beras impor ke Banyuwangi tersebut telah mendapat persetujuan Gubernur Jawa Timur, Soekarwo. "

Hermawan Arifianto

Ditolak Masuk NTB, Bulog Alihkan Ribuan Ton Beras Impor ke Banyuwangi
Ilustrasi aktivitas bongkar muat beras impor di pelabuhan. (Foto: bumn.go.id)

KBR, Banyuwangi - Sebanyak 6.800 ton beras impor asal Thailand masuk ke Banyuwangi Jawa Timur melalui Pelabuhan Tanjung Wangi.

Bulog mengalihkan beras impor tersebut ke Banyuwangi, lantaran diduga ditolak Gubernur Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) M Zainul Majdi.


Wakil Kepala Bulog Divisi Regional Banyuwangi, Komuli mengatakan, pengalihan beras impor ke Banyuwangi tersebut telah mendapat persetujuan Gubernur Jawa Timur, Soekarwo.


Akan tetapi ia memastikan beras impor tersebut tidak akan beredar di Jawa Timur. Banyuwangi hanya menjadi tempat bongkar-muat dan penyimpanan beras impor tersebut hingga ada perintah lanjutan untuk pendistribusian ke daerah luar Jawa.


"Kita ini operator. Disuruh menerima ya kita terima. Disana saja tidak tahu dari mana dan kenapa disana saya tidak tahu. Yang jelas tempo hari masih ditengah-tengah, karena menunggu izin dari Gubernur. Dan izin Gubernur turun berarti bisa (sandar di Banyuwangi). Tapi setelah ada izin ini kita disuruh menerima kapal itu," kata Kamuli (7/1/2016).


Kepala Kepolisian Sektor Kesatuan Pelaksana Pengamanan Pelabuhan (KPPP) Tanjung Wangi Hadi Siswoyo mengakui telah mengetahui masuknya beras impor asal Thailand.


Kepolisian akan mengawasi bongkar-muat beras impor itu agar tidak beredar di Banyuwangi.


Kementerian Perdagangan kabarnya memasok beras impor tersebut ke NTB. Bahkan kapal pengangkut beras sudah mendekati Pelabuhan Lembar, Lombok Barat. Akan tetapi Gubernur NTB Zainul Majdi tak kunjung memberikan izin bongkar muat.


Bahkan kabar terakhir Gubernur NTB menolak masuknya beras impor tersebut. Kapal akhirnya berbalik arah ke Banyuwangi. Belum diketahui persis alasan penolakan Gubernur NTB tersebut.


Editor: Agus Luqman 

  • Bulog
  • Banyuwangi
  • Jawa Timur
  • beras impor
  • pertanian
  • NTB

Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!