NUSANTARA

Penumpang Bus dari Yogya Diimbau Jeli Membeli Tiket

"Pengelola Terminal Giwangan, Yogyakarta, mewanti-wanti kepada setiap penumpang, agar membeli tiket di agen-agen resmi yang telah disediakan. Sebab, jika sampai jatuh ke tangan calo maka harganya akan melambung tinggi."

Star Jogya

Penumpang Bus dari Yogya Diimbau Jeli Membeli Tiket
Penumpang Bus, Yogya, Tiket

KBR68H, Yogya - Pengelola Terminal Giwangan, Yogyakarta, mewanti-wanti kepada setiap penumpang, agar membeli tiket di agen-agen resmi yang telah disediakan. Sebab, jika sampai jatuh ke tangan calo maka harganya akan melambung tinggi.

“Ada baiknya penumpang waspada dan jeli dalam membeli tiket,” kata Kepala Unit Pelayanan Teknis (UPT) Terminal Giwangan, Bekti Yunanta.

Lonjakan jumlah penumpang sudah dirasakan para agen bus di Terminal Giwangan. Salah satunya dirasakan Agus, 30, penjual tiket di kawasan tersebut.

Menurut dia, lonjakan penumpang terlihat sejak tiga hari yang lalu. Malahan untuk mengakomodasi lonjakan penumpang, banyak agen yang menyewa bus pariwisata untuk mengangkut penumpang di terminal.

“Istilahnya nyarter, jadi harganya lebih tinggi ketimbang bus reguler. Apalagi kalau carteran tidak bisa mengangkut penumpang dari sana,” ungkap pria asal Ngawi, Jawa Timur itu.

Diakuinya, meski agak mahal, bus-bus itu tetap diminati penumpang. Buktinya, rata-rata tiap hari ada lima sampai enam bus pariwisata yang berangkat ke Jakarta.

“Jika dibandingkan dengan bus reguler, bedaanya sih di kisaran Rp 40.000,” katanya lagi.

Hal senada juga diungkapkan Tomi, salah satu koordinator antaragen. Dia mengatakan, peningkatan jumlah penumpang terlihat jelas mendekati akhir musim liburan sekolah.

Toni memprediksi, puncak arus balik terjadi pada Minggu (5/1/2013) mendatang.

“Seperti yang terjadi sebelum-sebelumnya, sehari sebelum libur sekolah berakhir jumlah penumpang akan meningkat drastis,” ujarnya.

Sumber: Star Jogja
Editor: Anto Sidharta

  • Penumpang Bus
  • Yogya
  • Tiket

Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!