NUSANTARA

Pemprov NTB Investigasi Kasus Penembakan Tiga TKI di Malaysia

"Wakil Gubernur Nusa Tenggara Barat M. Amin memerintahkan Kepala Dinas Tenaga Kerja setempat melakukan investigasi kematian TKI asal provinsi tersebut."

Zainudin Syafari/Nur Azizah

Pemprov NTB Investigasi Kasus Penembakan Tiga TKI di Malaysia
TKI, malaysia, tembak, tewas, NTB

KBR68H, Mataram - Wakil Gubernur Nusa Tenggara Barat M. Amin memerintahkan Kepala Dinas Tenaga Kerja setempat melakukan investigasi kematian TKI asal provinsi tersebut. 


Kata Amin, Pemprov NTB telah menerima surat resmi dari Konsulat Jenderal RI perihal kematian ketiganya. Mayat mereka juga sudah tiba di Lombok dan telah dimakamkan oleh keluarga masing-masing.


“Saya minta Kepala Dinas Tenaga Kerja, ada tenaga kerja ilegal atau ada yang melalui daerah lain biasanya dia berangkat. Itu juga saya minta dilakukan investigasi kepala dinasnya bahwa itu warga kita juga terlepas dari persoalan sebabnya kenapa, tapi kita minta dilakukan investigasi," kata Muhammad Amin.


Sementara itu, Kepala Dinas Tenaga Kerja NTB Wildan mengatakan, berdasarkan informasi yang diterimanya ketiga TKI itu tewas karena terlibat dalam perampokan. Penembakan terjadi pada tanggal 11 Januari 2014 lalu. Ketiga korban yang tewas semuanya berasal dari kabupaten Lombok Tengah. Mereka yang tewas adalah Wahab, Sudarsono serta Gusti Randa. 


Tarik Dubes Indonesia di Malaysia 


Sementara itu, LSM pemerhati TKI Migrant Care mendesak pemerintah menarik Duta Besar Indonesia di Malaysia terkait penembakan tiga TKI di negeri jiran tersebut. 


Direktur Ekskutif Migrant Care Anis Hidayah mengatakan, penarikan Duta Besar Indonesia di Malaysia perlu dilakukan. Pasalnya, pemerintah Indonesia akan dianggap terlibat dalam pelanggaran HAM karena dinilai tidak serius menangani kasus tersebut.


"Bahkan kita minta lebih dari itu. Tidak sekedar mengajukan nota protes diplomatik, tapi mengurangi hubungan diplomatik dengan menarik sementara Dubes Indonesia untuk Malaysia. Karena ini rentetan tragedi yang terus berulang. Malaysia tidak pernah jera melakukan itu dengan alasan yang sama. Kalau kita terus dibuai oleh informasi-informasi sepihak Malaysia maka kita membiarkan pelanggaran HAM sama juga kita sebagai pelaku pelanggaran Hak Asasi Manusia," ungkap Anis dalam Program Sarapan Pagi KBR68H, Senin (20/01).


Direktur Ekskutif Migrant Care Anis Hidayah. LSM Migrant Care mencatat sejak tahun 2007 hingga saat ini lebih dari 160 TKI meninggal akibat ditembak polisi Malaysia. LSM ini juga mencatat baru sekali pemerintah Indonesia mengirimkan nota protes yaitu pada bulan Maret tahun 2012 terkait permasalahan TKI asal NTB.


Editor: Antonius Eko 


  • TKI
  • malaysia
  • tembak
  • tewas
  • NTB

Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!