NUSANTARA
MRP: Senjata Hilang di Pos Polisi karena Kelalaian Petugas
"Majelis Rakyat Papua (MRP) sebagai lembaga kultural orang asli Papua menyatakan, perampasan 8 senjata api (senpi) di Pos Polisi Distrik Kulirik, akibat kelalaian petugas."
Khatarina Lita
KBR68H, Jayapura - Majelis Rakyat Papua (MRP) sebagai lembaga kultural orang asli Papua menyatakan, perampasan 8 senjata api (senpi) di Pos Polisi Distrik Kulirik, akibat kelalaian petugas.
Ketua MRP, Timotius Murib menuturkan, petugas di pos yang jumlahnya 7-8 orang, saat itu hanya tinggal dua orang yang berjaga. Senjatanya pun ditinggalkan di dalam pos. Sementara dua petugas lainnya, asik pesta miras dengan pelaku warga sipil yang diduga membawa kabur senpi tersebut.
“Dalam kesaksian masyarakat, karena saya ditelpon langsung oleh masyarakat menyebutkan polisi dan masyarakat melakukan pesta miras sejak 1 Desember hingga saat kejadian. Di pos tersebut, senjata ditinggalkan begitu saja. Sedangkan lima petugas lainnya yang kabarnya berpatroli tidak membawa senjata. Ini sangat aneh, patroli kok tidak membawa senjata?” katanya kepada wartawan, Selasa (7/1).
Ia menduga pelaku pencurian senpi itu adalah anak buah dari Goliat Tabuni. Pelaku-pelaku ini adalah anak dibawah umur yang tidak pernah mengenyam pendidikan.
“Pelaku ini memang d ibawah kendali Goliat Tabuni. Tapi saat ini Goliat sudah tua dan sudah tidak bisa berbuat apa-apa. Anak-anak ini yang dipengaruhi miras, melihat ada senjata yang ditinggalkan pemiliknya, mereka lalu ambil. Dalam pikiran mereka, ini barang antik dan baru bagi mereka,” jelasnya.
Pascakejadian perampasan senjata, Ia meminta kepada semua pihak tidak menyalahkan pemerintah atau menyalahkan pihak lain. “Tidak bisa kita menyatakan bupati tidak bisa bertanggung jawab atas kejadian dan lain sebagainya. Ke depan yang akan kami lakukan pascakejadian ini adalah memediasi dan membentuk tim dalam rangka antisipasi kejadian kemudian hari,” ujarnya.
Editor: Anto Sidharta
- MRP
- Senjata Hilang
- Pos Polisi
- Kelalaian Petugas
Komentar
KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!