NASIONAL

Proyek Kereta Cepat Banyak Kendala, Operator Minta Tambah Konsesi

"Terdapat beberapa kendala yang menyebabkan berubahnya kelayakan bisnis proyek"

Shafira Aurel

Proyek Kereta Cepat Banyak Kendala, Operator Minta Tambah Konsesi
Kereta Cepat Jakarta-Bandung di Stasiun Tegalluar, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, (13/10/2022). ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak

KBR, Jakarta - PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) selaku operator Kereta Cepat Jakarta-Bandung, meminta penambahan waktu konsesi atau hak operasi hingga 80 tahun. Plt Dirjen Perkeretaapian di Kementerian Perhubungan Risal Wasal mengatakan, pada perjanjian awal masa konsesi disepakati 50 tahun.

Kemudian melalui surat Dirut PT KCIC Nomor 0165/HFI/HU/KCIC08.2022, PT KCIC meminta Kemenhub agar dilakukan penyesuaian terhadap masa konsesi Kereta Cepat Jakarta-Bandung.

Menurut Risal Wasal, operator menemui banyak kendala sehingga meminta perpanjangan waktu konsesi.

"Terkait dengan masa konsesi, (PT KCIC) meminta kepada Menteri Perhubungan agar dilakukan penyesuaian terhadap masa konsesi Kereta Cepat Jakarta-Bandung. Di mana terdapat beberapa kendala yang menyebabkan berubahnya kelayakan bisnis proyek, sehingga diperlukan penyesuaian masa konsesi menjadi 80 tahun," ujar Risal Wasal, saat rapat kerja bersama Komisi V DPR, Kamis (8/12/2022).

Risal menyebut, ada beberapa kepentingan yang membuat PT KCIC minta ada penyesuaian masa konsesi. Pertama, untuk meningkatkan indikator kelayakan proyek KCJB dalam rangka memenuhi kebutuhan pendanaan cost overrun. Dengan begitu menurut KCJB, proyek dapat diselesaikan dengan baik dan tepat waktu.

Kedua, untuk menjaga kesinambungan proyek KCJB sehingga dapat memaksimalkan dampak positif di berbagai aspek. Mulai dari sosio ekonomi, politik, lingkungan, ekonomi, teknologi, dan pendidikan serta kontribusi pada negara. KCJB mengklaim, dampak ini dapat menguntukan masyarakat.

Baca juga:

Kemudian ketiga, untuk mewujudkan keberhasilan proyek KCJB sehingga dapat mempererat hubungan bilateral antara Indonesia dan China.

Yakin Rampung

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan yakin Indonesia bakal merampungkan Kereta Cepat Jakarta-Bandung. Keyakinan itu disampaikan dalam pertemuan bilateral Indonesia dan Republik Rakyat China di Nusa Dua, Bali, Rabu (16/11/2022).

"Ini harus jadi dan tidak boleh mundur. Itu adalah tekad saya pribadi untuk menyelesaikan ini. Oleh karena itu, Pemerintah Indonesia berkomitmen untuk memberikan dukungan penuh terhadap penyelesaian proyek ini baik dalam bentuk dukungan kebijaksanaan dan finansial sesuai ketentuan peraturan di Indonesia," ujar Luhut.

Luhut menyampaikan, progress KCJB sudah mencapai 80,40 persen. Dia yakin proyek itu rampung pada pertengahan tahun depan.

Biaya proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung makin membengkak. Temuan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP), biaya proyek itu bertambah sekitar Rp21 triliun. Sehingga total nilai proyek Indonesia dan China itu mencapai US7,5 miliar atau Rp117 triliun.

Editor: Wahyu S.

  • Kereta Cepat jakarta- Bandung
  • kereta cepat
  • BUMN
  • serapan anggaran

Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!