NASIONAL

Kapolri Jamin Nataru Aman dari Ancaman Teror

"Polri akan melibatkan kalangan ormas."

Wahyu Setiawan

Kapolri Jamin Nataru Aman dari Ancaman Teror
Kapolri Listyo Sigit Prabowo memberikan keterangan pers usai menghadiri rapat terbatas di Kantor Presiden, Jakarta, Senin, 19/12/2022. Foto: Humas Setkab/Rahmat

KBR, Jakarta- Kapolri Listyo Sigit Prabowo menjamin pelaksanaan Natal 2022 dan Tahun Baru 2023 (Nataru) aman dari ancaman teror. Ini disampaikan kapolri usai Apel Gelar Pasukan Operasi Lilin 2022 di kawasan Monas, Jakarta, Kamis pagi, 22 Desember 2022.

"Dan tentunya ancaman-ancaman yang terkait dengan masalah ibadah dan potensi ancaman teror, kami sudah memerintahkan kepada seluruh jajaran, khususnya Densus untuk betul-betul mewaspadai dan mengambil langkah-langkah," kata Kapolri Listyo, Kamis, (22/12/2022).

Baca juga:

Kapolri Listyo Sigit Prabowo mengatakan pengamanan Nataru terbagi ke dalam pos pengamanan (pospam), pos pelayanan (posyan), dan pos terpadu.

Untuk pengamanan di tempat ibadah, Polri akan melibatkan kalangan ormas dari Nahdlatul Ulama (NU), Muhammadiyah, dan ormas-ormas setempat. Kapolri mengatakan pelibatan ormas Islam dalam pengamanan Nataru merupakan bentuk toleransi.

"Sehingga seluruh rangkaian baik pada saat pengamanan tempat ibadah dan kita memasuki Tahun Baru 2023, seluruh masyarakat betul-betul bisa aman dari ancaman-ancaman dan gangguan-gangguan yang tentunya sudah kami prediksi," ujarnya.

Dari segi personel, Polri menyiapkan sekira 166.791 personel yang akan dilibatkan dalam pengamanan rangkaian kegiatan Nataru.

Polri juga akan dibantu TNI yang bakal menyiapkan sekitar 23 ribu personel. Seluruh personel keamanan tersebut akan disebar untuk mengamankan lebih dari 50 ribu objek.

Editor: Sindu

  • Nataru
  • Pengamanan Nataru
  • Natal dan Tahun Baru 2023

Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!