BERITA

Pertamina: Tidak Ada Penghapusan BBM Pertalite Tahun Depan

""Kami pastikan di tahun 2022, kami masih menyalurkan Pertalite. Jadi masyarakat tidak perlu khawatir akan berita-berita yang berkembang. Kita tetap menyediakan BBM berkualitas""

Ranu Arasyki

Ilustrasi: Pengendara mengisi BBM jenis Pertalite di sebuah SPBU Pertamina di Jakarta, Jumat (24/12/
Ilustrasi: Pengendara mengisi BBM jenis Pertalite di sebuah SPBU Pertamina di Jakarta, Jumat (24/12/21). (Foto:ANTARA/Akbar Nugroho Gumay)

KBR, Jakarta — PT Pertamina (Persero) menegaskan tidak akan menghapus bahan bakar minyak (BBM) jenis pertalite atau RON 90, setelah beredar kabar mengenai penghapusan bensin tersebut sejak sepekan terakhir.

Pjs Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga Sub Holding Pertamina Commercial & Trading Irto Ginting menyatakan, keputusan tersebut sejalan dengan kebijakan Pertamina untuk menyalurkan BBM berkualitas yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat. 

Namun, katanya, untuk BBM jenis premium, Pertamina akan tetap berencana untuk menghentikan penyalurannya pada 2022.

"Kami pastikan di tahun 2022, kami masih menyalurkan Pertalite. Jadi masyarakat tidak perlu khawatir akan berita-berita yang berkembang. Kita tetap menyediakan BBM berkualitas yang nanti akan ditetapkan oleh pemerintah," katanya kepada KBR, Selasa (28/12/2012).

Baca Juga:

Menurut dia, keputusan mengenai penghapusan BBM jenis premium merupakan kewenangan dan penugasan dari pemerintah, bukan mutlak berasal dari Pertamina. 

Penghapusan itu, katanya, mempertimbangkan rencana penghapusan premium dan pertalite sesuai Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan tahun 2017 tentang Baku Mutu Emisi Gas Buang. 

Aturan tersebut merekomendasikan untuk menjual BBM dengan minimum oktan sebesar 91 guna mengurangi emisi karbon.

"Latar belakang [kebijakan penghapusan premium] bagaimana kita bisa menekan emisi global. Lebih dari 70 persen, sumber polusi udara di kota besar itu berasal dari sektor transportasi. Jadi, penggunaan BBM yang lebih baik ini tentunya sangat berpengaruh terhadap emisi gas buang yang dihasilkan," katanya.

Mengenai penyesuaian harga Pertalite dan Pertamax di tahun depan, Irto berpendapat saat ini pihaknya masih mengkaji penyesuaian tersebut dengan pemerintah.

"Kita masih review untuk harga. Tentunya kami akan tetap berkonsultasi dengan pemerintah," pungkasnya.

Saat disinggung mengenai keuntungan Pertamina atas penghapusan BBM bersubsidi itu, Irto tampak enggan menjawab hal tersebut. Menurut dia, keputusan itu sejalan dengan penugasan yang dilakukan pemerintah. 

Setiap tahunnya pemerintah menganggarkan jatah subsidi untuk sektor energi, termasuk BBM. Sebagaimana yang telah disampaikan Menteri Keuangan Sri Mulyani, pada tahun ini total penyaluran subsidi di sektor energi mencapai Rp102,5 triliun. Angka ini naik cukup tinggi dibandingkan 2020 yang mencapai Rp88,6 triliun.

Editor: Agus Luqman

  • BBM
  • bbm pertalite
  • Pertamina
  • penghapusan premium

Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!