BERITA

Pemerintah Matangkan Skenario dan Skema "Booster" Vaksin Covid-19

""Saat ini pemerintah menyiapkan skenario, jadi setidaknya ini untuk tenaga kesehatan, lansia (lanjut usia) ini rencananya akan dibiayai oleh pemerintah""

Resky Novianto

Pemerintah Matangkan Skenario dan Skema "Booster" Vaksin Covid-19
Pelaksanaan vaksinasi covid-19 di Mamuju, Sulawesi Barat, Rabu (22/12/21). (Foto: Antara/akbar tado)

KBR, Jakarta - Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 di Kementerian Kesehatan, Siti Nadia Tarmizi menegaskan skenario pemerintah soal tiga kelompok priorias penerima vaksin ketiga atau suntikan penguat (booster). 

Skenario itu, kata Nadia, tengah direncanakan dan dimatangkan pemerintah. Rencananya, booster vaksin dimulai awal tahun depan.

"Saat ini pemerintah menyiapkan skenario, jadi setidaknya ini untuk tenaga kesehatan, lansia (lanjut usia) ini rencananya akan dibiayai oleh pemerintah. Satu lagi adalah penerima bantuan iuran (PBI) JKN. Nanti dipastikan ada melalui program pemerintah dan mandiri," katanya dalam diskusi daring, Jumat (24/12/2021).

Siti Nadia yang juga Direktur Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Menular Kemenkes ini menjelaskan, ada 11 jenama atau merek vaksin yang berpotensi dijadikan booster di Indonesia.

"Ke-11 merek vaksin ini juga telah mendapatkan izin dan rekomendasi dari Badan Kesehatan Dunia (WHO)," katanya.

Baca: Penerima "Booster" Vaksin Bukan Nakes, Satgas Ingatkan Pengawasan

Sebelumnya, Kepala Badan POM, Penny Lukito mengatakan BPOM tengah melakukan penelitian penelitian terkait dosis booster vaksin. 

Booster, kata dia, dilakukan dengan jenis vaksin primer atau dua dosis pertamanya adalah CoronaVac, Sinovac serta AstraZeneca.

"Sementara vaksin booster akan menggunakan CoronaVac, AstraZeneca serta Pfizer. Sinopharm juga direncanakan ikut uji coba booster, dan sedang melakukan proses Persetujuan Pelaksanaan Uji Klinik," jelas Penny Lukito.

Editor: Kurniati Syahdan

  • booster vaksin
  • suntikan penguat
  • kemenkes
  • Vaksinasi Covid-19
  • BPOM

Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!