NASIONAL

Kemenkes: Vaksinasi Covid-19 untuk Anak Diutamakan ke Daerah Cakupan Vaksinasi Tinggi

"Daerah prioritas pelaksanaan vaksinasi anak, minimal sudah memiliki capaian vaksinasi 70 persen dan minimal 60 persen untuk lansia."

Astri Yuanasari

Kemenkes: Vaksinasi Covid-19 untuk Anak Diutamakan ke Daerah Cakupan Vaksinasi Tinggi
Vaksinasi anak usia 6-11 tahun di SDN Banjaran Center, Kota Kediri, Jawa Timur, Kamis (16/12/2021). ANTARA FOTO/Prasetia Fauzani

KBR, Jakarta - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menyatakan, saat ini prioritas vaksinasi Covid-19 untuk anak 6-11 tahun diutamakan ke daerah dengan capaian vaksinasi yang sudah tinggi.

Plt Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kemenkes Maxi Rein Rondonuwu mengatakan, daerah prioritas pelaksanaan vaksinasi anak, minimal sudah memiliki capaian vaksinasi 70 persen dan minimal 60 persen untuk lansia.

"Kenapa kami mengambil itu? Supaya daerah-daerah yang belum melakukan vaksinasi yang di luar anak 6-11 itu harus digenjot. Supaya prioritas lansia sudah, dilakukan prioritas juga untuk masyarakat umum sudah, sehingga baru masuk yang anak," kata Maxi dalam diskusi daring 'Vaksinasi Aman untuk Anak', di kanal Kemkominfo TV, Senin (20/12/2021).

Maxi mengingatkan pentingnya vaksinasi Covid-19 untuk anak usia 6-11 tahun. Ia juga menepis pendapat-pendapat yang beredar di masyarakat, terutama dari orang tua yang menganggap selama ini anak-anak sehat-sehat saja tanpa vaksin Covid-19.

Baca juga: Sebelum Vaksinasi Anak, ITAGI: Target Dewasa dan Lansia Harus Tercapai Dulu

Maxi menjelaskan, sudah 500 ribuan anak usia 6-11 tahun divaksinasi sejak 14 Desember lalu. Namun angka ini masih jauh dari target sekitar 26 juta anak.

Pada tahap awal sudah ada 115 kabupaten/kota di 19 provinsi yang menggelar vaksinasi anak.

Dia optimistis cakupan akan cepat meningkat, seiring dengan naiknya jumlah wilayah yang sudah memenuhi syarat untuk melakukan vaksinasi anak 6-11 tahun.

Editor: Wahyu S.

  • vaksinasi anak

Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!