Bagikan:

Hasil Penyelidikan Soal Petral Disetor Pekan Depan

KBR, jakarta - Tim Reformasi tata Kelola Migas mengklaim tengah membidik mafia-mafia migas yang ada di Indonesia dan mengkonsultasikannya dengan KPK.

NASIONAL

Sabtu, 27 Des 2014 14:43 WIB

Author

Ade Irmansyah

Hasil Penyelidikan Soal Petral Disetor Pekan Depan

petral, pertamina, faisal basri, mafia migas, portalkbr

KBR, Jakarta - Tim Reformasi Tata Kelola Migas berencana mengumumkan hasil penyelidikannya terhadap anak perusahaan PT Pertamina, Petral pekan depan. Ketua Tim Reformasi Tata Kelola Migas, Faisal Basri mengatakan, saat ini pihaknya masih menyiapkan laporan tersebut termasuk soal kerjasama pihaknya dengan KPK terkait masalah itu. Tim Reformasi tata Kelola Migas mengklaim tengah membidik mafia-mafia migas yang ada di Indonesia dan mengkonsultasikannya dengan KPK. Hanya saja Faisal masih enggan menyebutkan siapa saja mafia tersebut.

“Rabu kemarin ke KPK nyerahin apa saja pak? Bukan nyerahin tetapi hanya diskusi, diskusi sama pimpinan KPK soal migas termasuk soal Mafianya. Soal petral dibahas juga pastinya. Soal petral ini gimana pastinya pak? Ya sabar lah, seminggu ini. Sekarang lembaga mana yang mengeluarkan rekomendasi secepat kami, ini saja kami dianggap grasak grusuk,” ujarnya kepada wartawan di Warung Daun Cikini.

Sebelumnya Tim Reformasi Migas mengumumkan bahwa rekomendasi terkait status Petral pada akhir tahun ini. Ketua Tim Reformasi Migas Faisal Basri mengatakan, rekomendasi ini akan menjawab berbagai isu yang menerpa anak perusahaan Pertamina itu. Termasuk isu Petral akan ditutup atau bahkan dipindahkan dari Singapura ke Indonesia. Kata Faisal, rekomendasi yang akan keluar sebelum 2015 itu akan menjelaskan status Petral. Termasuk perannya yang bukan hanya sebagai pengimpor BBM, tapi juga pengekspor minyak Indonesia.

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

BERITA LAINNYA - NASIONAL

Kabar Baru Jam 7

Kabar Baru Jam 8

Urgensi Penerapan Cukai Minuman Berpemanis

Kabar Baru Jam 10

Kabar Baru Jam 11