NASIONAL

Evaluasi Kerjasama, SBY Bertemu PM Malaysia

"KBR68H, Jakarta - Presiden Susilo Bambang Yuddhoyono dijadwalkan bertemu dengan Perdana Menteri Malaysia, Dato Sri Mohd Najib Tun Abdul Razak. Pertemuan itu adalah bagian dari Annual Consultation ke-10."

Pebriansyah Ariefana

Evaluasi Kerjasama, SBY Bertemu PM Malaysia
evaluasi, kerjasama, SBY, Malaysia

KBR68H, Jakarta - Presiden Susilo Bambang Yuddhoyono dijadwalkan bertemu dengan  Perdana Menteri Malaysia, Dato Sri Mohd Najib Tun Abdul Razak. Pertemuan itu adalah bagian dari Annual Consultation ke-10.

Staf Khusus Kepresidenan Bidang Hubungan Luar Negeri. Teuku Faizasyah menjelaskan pertemuan itu akan dilakukan di Istana Merdeka Jakarta, Kamis (19/12) ini. Pertemuan tahunan merupakan cerminan komitmen kedua negara untuk memastikan kerjasama yang tengah berjalan.

"Arah kerjasama ke depan tetap sesuai dengan kesepakatan yang telah ditetapkan (on-track). Selain itu, pertemuan ini juga berfungsi sebagai mekanisme evaluasi (review) kemajuan perkembangan kerjasama kedua negara dalam kerangka bilateral, regional dan global," kata Faizasyah.
 
Dia menambahkan dalam pertemuan ini akan dibahas kerjasama ekonomi dan investasi; kerjasama  hukum dan kekonsuleran, termasuk isu perlindungan WNI, isu perbatasan; kerjasama pertahanan, serta hubungan antara masyarakat. Pertemuan ini sebagai waktu untuk meninjau capaian kerjasama kedua negara.

“Pertemuan Tahunan Indonesia-Malaysia merupakan wahana untuk meninjau berbagai kemajuan atas kesepakatan yang dicapai kedua negara dari pertemuan tahunan sebelumnya. Dengan demikian, apabila terdapat tantangan yang harus diatasi, kedua kepala pemerintahan dapat segera memberikan arahan-arahan kepada jajaran pemerintahan di masing-masing negara," papar Faizasyah.

Editor: Doddy Rosadi

  • evaluasi
  • kerjasama
  • SBY
  • Malaysia

Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!