KBR, Jakarta - Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Eko Putro Sandjojo mengatakan penggunaan dana desa tahun depan difokuskan untuk mendukung pembangunan manusia dan ekonomi desa. Dia mengklaim selama empat tahun terakhir, dana desa sudah berhasil memperbaiki kualitas infrastruktur di desa-desa.
"Dalam empat tahun, desa telah bangun infrastruktur dalam skala masif. Empat tahun ini desa mampu membangun hampir 1 juta unit sarana air bersih, lebih dari 158 kilometer jalan desa, dan pluhan ribu PAUD, poliklinik desa, posyandu," kata Eko di Jakarta, Rabu (14/11/2018).
Sejak 2015, pemerintah sudah mengucurkan tidak kurang dari Rp187 triliun untuk dana desa. Setiap tahunnya, masing-masing desa mendapatkan setidaknya Rp700 juta.
Politikus Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) itu mengklaim dana desa sudah berhasil menurunkan tingkat kemiskinan.
Kendati begitu, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat tingkat pengangguran terbuka di desa justru naik tipis. Per Agustus 2018, tingkat pengangguran terbuka di desa menjadi 4,04%, naik 0,3% dibandingkan periode sama tahun 2017 sebesar 4,01%.
Menurut Eko, model pendampingan dana desa juga akan berubah melalui Bursa Inovasi Desa. Cara ini dilakukan guna menggali inovasi masyarakat mengembangkan desanya.
"Ini serentak di 438 kabupaten. Hasil inovasinya didokumentasikan, tertulis maupun video. Sehingga bisa dishare, diikuti desa lain."
Baca juga:
Editor: Nurika Manan