BERITA

Ribuan Orang Ikut Aksi Bela Tauhid Geruduk Istana Negara

""Harapannya keadilan lah, ya keadilan. Hukum harus ditegakkan dengan seadil-adilnya,""

Resky Novianto, Muthia Kusuma

Ribuan Orang Ikut Aksi Bela Tauhid Geruduk Istana Negara
Ribuan orang ikuti aksi Bela Tauhid yang melakukan longmarch ke Istana Negara. (Foto: KBR/Resky Novianto)

KBR, Jakarta - Ribuan orang melakukan aksi Bela Tauhid 211 menggeruduk Istana Negara, Jumat (2/11/2018).

Sebelumnya, massa berkumpul di Masjid Istiqlal dan melakukan longmarch ke Istana Negara. Massa aksi mengenakan sejumlah atribut bertuliskan kalimat tauhid, mulai topi, bendera, hingga ikat kepala.

Massa juga bersemangat mengibarkan bendera tauhid sembari dengan lantang meneriakkan takbir. Massa aksi Bela Tauhid ini datang dari berbagai daerah di Pulau Jawa.

Salah satunya Cepi, warga asal Kranggan, Bekasi. Ia mengaku sengaja ikut aksi 211 dan telah sering ikut dalam aksi semacam ini.

"Saya dari Kranggan Cibubur, setiap aksi saya ikut. Minggu kemarin juga ikut Alhamdulillah," kata Cepi, saat long march dari Masjid Istiqlal menuju Istana Negara, Jumat (2/11/2018).

Cepi juga berharap penegak hukum bisa adil dalam menangani peristiwa pembakaran bendera kalimat tauhid, oleh GP Ansor Garut, Jawa Barat dan yang dinyatakan Polri sebagai bendera Hizbut Tahrir Indonesia (HTI).

"Harapannya keadilan lah, ya keadilan. Hukum harus ditegakkan dengan seadil-adilnya," katanya.

Aksi massa bela tauhid 211 ini sebagai aksi lanjutan Jumat (26/10/2018) lalu. Saat itu, massa bertajuk Bela Tauhid juga berunjuk rasa di depan kantor Kemenkopolhukam, Jakarta Pusat.

Belasan ribu personel gabungan dikerahkan dari aparat kepolisian dibantu oleh TNI di depan Istana negara dengan pengamanan super ketat.

Sejumlah arus lalu lintas menuju Istana Negara dialihkan terkait aksi Bela Tauhid ini.

Sebelumnya, Kadiv Humas Polri, Setyo Wasisto mengatakan, pihaknya telah menuntaskan tuntutan sejumlah pihak yang menginginkan adanya proses hukum terhadap pelaku, pembakaran bendera bertuliskan kalimat tauhid di Garut, Jawa Barat.

Bahkan, kata Setyo, PBNU dan Muhammadiyah sudah islah terkait hal ini. 

Setyo bahkan menduga aksi unjuk rasa oleh persaudaraan alumni 212 masih memiliki tuntutan lain, salah satunya pembubaran GP Ansor atau Banser.

"Sekarang masalah pembakaran bendera ini sudah ada tuntutan yaitu dan dia kalau tuntutan Banser ini oknum ya. Tidak bisa misalnya polisi tembak orang, itu bukan polisi keseluruhan, itu tidak bisa kalau itu mengada-ngada jadi menurut saya sudah tidak ada lagi unjuk rasa unjuk rasa itu yang jadi pertanyaan tuntutan mereka apa," kata Setyo di Mabes Polri, Kamis (01/11/2018) kemarin.

Kepolisian menurunkan ribuan pasukan untuk mengamankan jalannya aksi Bela Tauhid di Istana Negara.

Editor: Kurniati 

  • Aksi Bela Tauhid
  • Istana Negara
  • Bendera Tauhid
  • Banser
  • GP Ansor

Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!