BERITA

Penelitian Setara: Jakarta Paling Intoleran

Penelitian Setara: Jakarta  Paling Intoleran

KBR, Jakarta-  Jakarta menempati peringkat terbawah (peringkat ke 94) dalam penelitian Indeks Kota Toleran 2017 yang dilakukan oleh Setara  Institute. Penelitian yang dilakukan  sejak November 2016 - Oktober 2017 menunjukkan ibu kota berada di bawah Bogor (peringkat 92) dan Banda Aceh (peringkat 93).

Indeks Kota Toleran  diukur berdasarkan 6 indikator yakni Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD), Peraturan Daerah atau Kebijakan Kota, tindakan pemerintah kota, pernyataan pemerintah, regulasi sosial (Peristiwa Pelanggaran Kebebasan Beragama), serta demografi penduduk berdasarkan agama.

Peneliti Setara Institute, Halili menyampaikan bahwa penilaian buruk sikap toleransi di Jakarta didominasi oleh regulasi sosial, karena regulasi pemerintah yang ada tidak berbeda jauh dari regulasi sebelumnya.

"Salah satu yang berkontribusi dalam peristiwa-peristiwa tersebut adalah dinamika DKI Jakarta sebelum, saat, dan setelah pilkada kemarin," ujar  Halili saat Peluncuran Indeks Kota Toleran Tahun 2017 di Jakarta, Kamis (16/11).

Regulasi sosial yang ada di Jakarta tersebut menggambarkan interaksi dan perilaku sosial yang saat ini berlangsung di Jakarta. Padahal penelitian 2015, Jakarta menempati peringkat ke 65.

Halili meminta pemerintah Jakarta yang baru membuat regulasi pemerintahan serta tindakan yang konkret untuk dapat memperbaiki indeks toleransi tersebut. Selain itu, pemerintah Jakarta juga dituntut untuk mendorong aparat penegak hukum agar berani melawan kelompok-kelompok intoleran yang ada di wilayahnya.

Penelitian Setara menunjukkan kota dengan tingkat toleransi tertinggi di Indonesia pada 2017 ini diduduki oleh Manado, Pematang Siantar, Salatiga, Singkawang, Tual, dan Binjai. Kelima daerah tersebut memiliki skor yang sama dalam Indeks Kota Toleran.

Editor: Rony Sitanggang 

  • #intoleransi
  • Indeks Kota Toleran
  • Setara Institute

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!