NASIONAL

Suciwati: Tak Ada yang Bisa Diharapkan dari Jokowi

"Istri Munir, Suciwati menilai tidak ada yang bisa diharapkan dari pemerintahan Jokowi-Jusuf Kalla dalam penegakan hukum dan HAM."

Yudi Rachman

Suciwati: Tak Ada yang Bisa Diharapkan dari Jokowi
munir, ham, pollycarpus

KBR, Jakarta - Istri Munir, Suciwati menilai tidak ada yang bisa diharapkan dari pemerintahan Jokowi-Jusuf Kalla dalam penegakan hukum dan HAM. 


Menurut Suciwati, pemerintahan Jokowi-Jusuf Kalla dikelilingi orang-orang yang diduga melanggar HAM, sehingga akan mengakibatkan banyak kasus hukum dan HAM yang kandas. Dia juga mengecam isu HAM yang hanya dijadikan komoditas untuk menggaet suara dan kekuasaan.


"Pastinya hari ini kita sejak awal tahu, pemerintahnya penuh dikelilingi pelaku pelanggaran HAM, apa yang bisa kita harapkan. Buat kami tidak mengagetkan selama persoalan HAM ini tidak pernah dibenahi dan tidak pernah ditegakkan penegakan HAM-nya dan hanya sebatas komoditas untuk meraih kekuasaan” kata istri almarhum Munir, Suciwati saat dihubungi KBR, Sabtu (29/11)


“Ya terus menerus akan diproduksi hal yang semacam ini. Pemerintah ini tidak pernah melakukan penegakan HAM dan hukum, ya apa yang bisa kita harap untuk menjadi negeri ini benar-benar adil.” 


Suciwati menambahkan, pembebasan bersyarat Pollycarpus menjadi salah satu contoh ketidakberpihakan pemerintah kepada penegakan hukum dan HAM. 


Sebelumnya, Terpidana kasus pembunuhan terhadap aktivis hak asasi manusia, Munir Said Thalib, mendapatkan pembebasan bersyarat. Pollycarpus Budihari Priyanto mengantongi surat pembebasan bersyarat sejak Jumat, (28/11) . Bekas pilot Garuda itu mendapatkan pembebasan bersyarat setelah menjalani delapan tahun masa hukuman dari vonis 14 tahun penjara.


Editor: Antonius Eko 


  • munir
  • ham
  • pollycarpus

Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!