KBR, Jakarta - Kementerian Kesehatan menyatakan, pemberian tablet penambah darah pada remaja dinilai dapat mengurangi angka stunting. Namun, kepatuhan remaja putri mengonsumsi tablet tambah darah sesuai anjuran masih rendah yaitu 1,4 persen.
Dirjen Kesehatan Masyarakat Kemenkes Endang Sumiwi mengatakan, perbaikan asupan gizi yang baik sejak remaja akan mempengaruhi masa kehamilan. Sehingga upaya pemberian tablet penambah darah dapat mencegah stunting.
Saat ini, Kementerian Kesehatan menggencarkan Gerakan Nasional Aksi Bergizi dengan pemberian tablet penambah darah kepada seluruh remaja putri di Indonesia.
"Untuk meningkatkan konsumsi tablet tambah darah pada remaja putri sekaligus juga memperbaiki perilaku mengonsumsi gizi seimbang. Nah inilah yang akan kita gerakkan di dalam Gerakan Nasional Aksi Bergizi ini, supaya menjadi gerakan bersama dalam konsumsi TTD bagi remaja putri, penyebarluasan informasi konsumsi gizi seimbang, dan juga menurunkan nantinya anemia," kata Endang saat konferensi pers, Senin (24/10/2022).
Baca juga:
- Wapres Minta Penyuluh Agama Khotbah Soal Pencegahan Stunting
- Ribuan Anak di Pedalaman Aceh Alami Stunting
Endang mengatakan, gerakan ini bertujuan meningkatkan literasi warga sekolah. Sehingga bisa memahami pentingnya tablet tambah darah, olahraga, ataupun aktivitas fisik dan konsumsi gizi seimbang.
Gerakan ini dilaksanakan di 514 kabupaten/kota di 34 provinsi dengan setiap kabupaten kota. Saat ini sudah ada 4.652 sekolah tingkat SMP/SMA dan sederajat yang siap berkonstribusi dalam gerakan tersebut.
Editor: Wahyu S.