NASIONAL

Ma'ruf Ajak Lembaga Keuangan Wujudkan Transisi Energi

"Indonesia telah memiliki rencana transisi energi menggunakan EBT di sektor kelistrikan untuk meraih target penurunan emisi gas rumah kaca"

Sadida Hafsyah

Ma'ruf Ajak Lembaga Keuangan Wujudkan Transisi Energi
ilustrasi pembangkit listrik ramah lingkungan. (Foto: Antara)

KBR, Jakarta - Wakil Presiden Ma'ruf Amin mengajak lembaga keuangan berkolaborasi mewujudkan transisi energi di Indonesia. Ma'ruf juga berharap lembaga keuangan konvensional dan syariah terlibat di target energi bersih nol emisi di 2060 mendatang.

"Saya mengajak BUMN maupun pihak swasta untuk berkolaborasi mewujudkan target tersebut. Catatan kedua adalah investasi dalam transisi listrik fosil ke pembangkit listrik hijau. Sebagaimana kita ketahui, Indonesia telah memiliki rencana transisi energi menggunakan EBT di sektor kelistrikan untuk meraih target penurunan emisi gas rumah kaca," katanya saat menutup acara "Menjaga Transisi Energi di Indonesia dan Sekitarnya" secara virtual, Kamis (26/10/2022).

Ma'ruf Amin menjelaskan, Indonesia menargetkan produksi mobil dan bus listrik dalam negeri sebanyak 600 ribu unit di 2030 mendatang.

Baca juga:

Penggunaan kendaraan listrik ini, lanjut Ma'ruf, akan mampu mengurangi konsumsi Bahan Bakar Minyak (BBM) serta menurunkan emisi karbon.

"Upaya tersebut diharapkan dapat mengurangi konsumsi BBM sebesar 3 juta barrel sampai dengan tahun 2030 serta menurunkan emisi CO2 sebanyak 1,4 juta ton," jelas orang nomor dua di Indonesia ini.

Ditambahkannya, Indonesia sendiri telah meningkatkan target menurunkan emisi karbon dari 29 persen menjadi 31,89 persen di 2030 secara mandiri, tanpa bantuan luar negeri.

Editor: Kurniati Syahdan

  • emisi nol bersih
  • emisi gas rumah kaca
  • lembaga keuangan
  • listrik hijau
  • harga bbm naik

Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!