NASIONAL

BPS: Petugas Terlatih Siap Gelar Sensus Regsosek Pertengahan Oktober

"Sensus Regsosek merupakan sarana untuk mewujudkan satu data perlindungan sosial dan pembedayaan masyarakat."

Yuli Anisah

BPS
Ilustrasi. Buruh tani mengangkat karung padi di Deli Serdang, Sumatera Utara, Jumat (7/10/2022). (Foto: ANTARA/Fransisco Carolia)

KBR, Jakarta - Badan Pusat Statistik (BPS) siap menggelar Registrasi Sosial Ekonomi (Regsosek) 2022 yang akan mulai digelar 15 Oktober hingga 14 November 2022.

Kepala BPS Margo Yuwono mengatakan BPS telah melakukan rekrutmen terhadap lebih dari 400 ribu petugas untuk melakukan pengumpulan data Regsosek.

Margo Yuwono mengatakan sensus Regsosek merupakan sarana untuk mewujudkan satu data perlindungan sosial dan pembedayaan masyarakat.

"Kurang lebih 400 ribu petugas yang sudah kami rekrut dan sudah kami latih di tahun ini, yang siap melakukan pendataan di tahun 2022. Ini dilatih secara profesional oleh instruktur yang juga profesional. Jadi pelatihan seluruh Indonesia terhadap seluruh petugas sebanyak 400 ribu petugas yang kami rekrut tahun ini," kata Margo Yuwono, Senin (10/10/2022).

Ia berharap dengan pelatihan yang terstruktur, petugas yang sudah dilatih nanti memiliki standar yang sama di seluruh Indonesia dalam mencari dan menggali informasi untuk memperoleh data yang akurat.

Margo Yuwono mengatakan cakupan pendataan Regsosek ini sangat luas, meliputi data penduduk seluruh Indonesia yang akan diperingkatkan dari masyarakat yang tergolong masyarakat miskin ekstrem hingga masyarakat menengah ke atas.

Ia berharap pelaksanaan Regsosek ini dapat mewujudkan integrasi program menuju Satu Data Indonesia yang dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Baca juga:


Pendataan Regsosek

Registrasi Ekonomi Sosial (Regsosek) akan dimulai dengan pengumpulan data yang dilakukan 15 Oktober hingga 14 November 2022.

Pengumpulan data dilakukan dengan cara sensus, dimana petugas melakukan kunjungan dari rumah ke rumah (door to door), dengan metode Paper and Pencil Interviewing (PAPI).

Pengumpulan data juga akan dilengkapi dengan geotag (penandaan lokasi gegrafis) dan foto khusus untuk keluarga miskin.

Informasi yang dikumpulkan BPS adalah kependudukan dan ketenagakerjaan, kondisi perumahan, kesehatan dan disabilitas, perlindungan sosial, pendidikan dan pemberdayaan ekonomi.

BPS akan mengerahkan lebih dari 400 ribu petugas untuk pengumpulan data.

Data yang dikumpulkan selanjutnya diolah pada 2023 dengan melibatkan lebih dari 130 ribu petugas.

Kegiatan Regsosek diharapkan dapat menghasilkan basis data sosial ekonomi seluruh penduduk yang diperingkat berdasarkan tingkat kesejahteraan.

Baca juga:


Editor: Agus Luqman

  • BPS
  • regsosek
  • warga miskin
  • satu data

Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!