BERITA

Ini Ciri-Ciri Politikus 'Sontoloyo' Menurut Jokowi

""Menjelang pemilu, banyak cara-cara tidak sehat yang digunakan oleh politisi. Segala jurus dipakai untuk memperoleh apa? Simpati rakyat," kata Jokowi."

Ria Apriyani

Ini Ciri-Ciri Politikus 'Sontoloyo' Menurut Jokowi
Presiden Joko Widodo. (Foto: ANTARA/ Puspa P)

KBR, Tangerang - Presiden Joko Widodo meluruskan pernyataannya tekait "politikus sontoloyo". Jokowi sebelumnya menggunakan ungkapan itu ketika merespons tudingan program dana kelurahan yang ia anggap bermuatan politis.

Menurut dia, sebutan "politikus sontoloyo" ditujukan bagi lawan-lawan politik yang kerap menggunakan cara-cara tidak sehat dalam bertanding. 

"Menjelang pemilu, banyak cara-cara tidak sehat yang digunakan oleh politisi. Segala jurus dipakai untuk memperoleh apa? Simpati rakyat. Yang enggak baik sering menyerang lawan politik dengan cara-cara yang tidak beradab, tidak ada tata kramanya,"kata Jokowi di Tangerang, Rabu (24/10/2018).

Jokowi menjelaskan cara yang dimaksud di antaranya politik adu domba dan menyebarkan kebencian. Menurut dia, saat ini semestinya cara-cara itu tidak lagi digunakan. Bekas Gubernur DKI Jakarta itu mengajak lawan-lawan politiknya untuk bersaing gagasan, prestasi, dan rekam jejak.

"Kalau masih pakai cara-cara lama seperti itu, itu namanya politik sontoloyo."

Baca:

    <li><b><a href="https://kbr.id/nasional/10-2018/jokowi_jengkel_dana_kelurahan_dituding_politis/97846.html">Jokowi Jengkel Dana Kelurahan Dituding Politis</a>&nbsp;</b></li>
    <li><b><a href="https://kbr.id/05-2018/jokowi_kritik_politikus_yang_suka_main_main_isu_sara/96237.html">Jokowi Kritik Politikus yang Suka Main-Main Isu SARA</a>&nbsp;</b><br>
    



Editor: Nurika Manan

  • Presiden Jokowi
  • Presiden Joko Widodo
  • Joko Widodo
  • politikus

Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!