HEADLINE

Tragedi Mina, 3 Jamaah Asal Indonesia Tewas, 1 Kritis

"Korban tewas disemayamkan di rumah sakit Al Jisr Mina."

Yudi Rachman

Tragedi Mina, 3 Jamaah Asal Indonesia Tewas, 1 Kritis
Ilustrasi: Jamaah haji bersiap berangkat (Foto: KBR/Yudha S.)

KBR, Jakarta - Tiga jemaah asal Indonesia dipastikan meninggal dan satu orang masih kritis di rumah sakit An Nur, Mekah, Arab Saudi. Menurut Dirjen Perlindungan Warga Negara Indonesia dan Badan Hukum Indonesia Lalu Muhammad Iqbal, ketiga orang yang meninggal itu dua lelaki dan satu perempuan. Kata dia, Menteri Agama dan Wakil duta besar serta panitia haji masih berada di rumah sakit untuk melakukan identifikasi dan penanganan korban tragedi Mina.

"Wakil Duta besar di Riyadh bersama Menteri Agama dan Dirjen Haji saat ini sedang berada di rumah sakit Al Jisr Mina untuk langsung melakukan identifikasi bersama-sama tim terhadap tiga jemaah yang meninggal dunia. Ketiga orang tersebut yang pertama adalah Hamid Atuwi, lelaki asal Surabaya. Kedua, Saiyah perempuan asal Batam. Ketiga, belum diketahui identitasnya, namun diketahui identitasnya dari gelangnya berasal dari mahkhtab 02. Mahktab 02 itu diketahui berasal dari Probolinggo," jelas Dirjen Perlindungan Warga Negara Indonesia dan Badan Hukum Indonesia Lalu Muhammad Iqbal kepada KBR, Kamis malam (24/9/2015).

Dirjen Perlindungan Warga Negara Indonesia dan Badan Hukum Indonesia Lalu Muhammad Iqbal menambahkan, untuk yang kritis belum diketahui identitasnya karena tim masih terkendala macet menuju rumah sakit tersebut.

Hingga pukul 21 malam waktu Indonesia bagian barat, sudah 717 korban meninggal dunia dalam musibah di Mina Arab Saudi. Sedangkan korban luka akibat peristiwa ini mencapai 863 orang.


Editor: Rony Sitanggang

  • tragedi mina
  • jamaah haji
  • rumah sakit Al Jisr Mina
  • korban
  • Dirjen Perlindungan Warga Negara Indonesia dan Badan Hukum Indonesia Lalu Muhammad Iqbal

Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!