KBR,Jakarta- Kunjungan wisatawan mancanegara (Wisman) ke Indonesia pada Juli 2015 mencapai 814,2 ribu atau menurun 0,11 persen dibanding Juni lalu. Ini disebabkan sebagian wisman menunggu selesainya lebaran. Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Suryamin mengatakan jika dihitung sejak Januari berarti mencapai 5,47 juta kunjungan atau naik 2,69 persen dibanding periode sama tahun lalu yang mencapai 5,33 juta kunjungan.
“Jadi untuk tahun 2015, yang kalah dengan tahun 2014 itu pada Bulan Januari dan bulan Juni. Sekarang sudah mulai lagi melebihi tahun 2014 pada Juli. Kalau ini bisa digenjot terus mudah-mudahan jumlah secara total bisa (capai target),“ kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Suryamin dalam konferensi pers di kantornya Selasa (1/9/2015).
Menteri Pariwisata Arief Yahya menargetkan kunjungan wisman tahun ini mencapai 12 juta kunjungan. BPS menyarankan Kementerian Pariwisata untuk terus menggenjot jumlah wisman agar mengkatrol sektor ekonomi lainnya. Seperti transportasi, jasa, perdagangan baik restoran dan oleh-oleh. Pelemahan nilai tukar Rupiah terhadap Dollar saat ini juga merupakan momentum yang harus dimaksimalkan.
“Mereka bisa memanfaatkan datang ke kita. Segala sesuatu kalau mereka punya Dolar dibeli dengan Rupiah kan jadi murah. Ini satu potensi yang harus ditangkap. Di kita kan tarif hotel juga tidak meningkat jadi tinggi dengan Dolar itu. Kita makan juga ada peningkatan tapi tidak tinggi,“ tambah Suryamin.
Sementara itu, tren pelemahan Rupiah terhadap Dolar yang terjadi dalam sebulan ini belum dapat menggambarkan pengaruhnya terhadap jumlah wisman.
Masih dalam
paparan tentang perkembangan pariwisata, selama Juli 2105 rata-rata lama
menginap tamu asing dan Indonesia pada hotel berbintang di 27 provinsi di
Indonesia mencapai 1,90 hari. Bali masih menjadi yang tertinggi,
rata-rata tamu menginap adalah 2,94 hari.
Editor: Rony Sitanggang